Operasi malah membuat rumah tangganya hancur. Saat itu, Cheryl Sexton Dillon disarankan oleh dokternya untuk menjalani histeroktomi alias operasi pengangkatan rahim. Namun, semuanya berubah karena operasi yang dijalankan ternyata tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Saat berada di dalam ruang operasi, wanita usia 36 tahun itu sadar apa yang dilakukan oleh sang dokter. Sembilan jam menjalani operasi, Dillon tak hanya kehilangan bagian rahim, tapi juga organ kewanitaannya.
Dokter yang mendapat julukan 'dokter cinta' malah membuang vagina dan bagian klitoris. Inilah yang membuat Dillon merasa kaget. Awalnya, dia hanya mengira kalau ini hanya operasi kecil biasa.
"Saya pikir saya akan mati. Rasa sakitnya yang dialami tidak seperti rasa sakit yang pernah saya rasakan sebelumnya dan di tempat yang tidak dapat dimengerti," kenang Dillon, yang menjalani operasi pada tahun 1984.
Mulai saat itu, kehidupannya menjadi berantakan. Ibu tiga anak itu selalu merasakan sakit setiap menggunakan celana dalam dan buang air kecil. Bahkan, ia pun tak bisa berhubungan intim lagi dengan sang suami. Inilah awal dari hancurnya rumah tangga Dillon.
Dillon mengatakan bahwa ia sangat percaya pada dokter bedah yang saat itu mengoperasinya. Dr Burt dari Rumah Sakit St Elizabeth adalah seorang dokter kandungan yang sangat mumpuni, dihormati, namun eksentrik.
Mengutip dari Medical Daily, ternyata setelah berpraktek selama dua dekade Burt telah melakukan operasi yang tak terhitung jumlahnya pada banyak wanita dan membuat semua pasiennya dalam kondisi cacat. Karena banyaknya keluhan dan tuntutan hukum atas hasil perbuatannya itu, Burt akhirnya menyerahkan lisensi medisnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar