Sebanyak 19.200 ton daging beku bakal masuk pada semester pertama tahun 2013. Direktur Eksekutif Asosiasi Pengimpor Daging Sapi (Aspidi) Thomas Sembiring mengatakan sebanyak 60 persen dari alokasi daging sapi impor atau sekitar 32 ribu ton akan masuk di semester pertama.
Sementara Direktur Eksekutif Asosiasi Feedloter Indonesia (Apfindo) Joni Liano mengatakan pada semester satu 2013, sebanyak 173 ribu ekor sapi bakalan impor akan masuk. Pada kuartal pertama, sebanyak 56 ribu ekor sapi bakalan akan masuk. Kemudian pada kuartal kedua, akan ada tambahan lagi sebanyak 117 ribu ekor sapi bakalan impor.
Daging dan sapi bakalan yang akan masuk pada semester pertama ini akan melengkapi pasokan daging nasional, setidaknya hingga menjelang bulan Ramadhan yang jatuh sekitar Juli 2013.
Joni mengatakan sapi-sapi lokal harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan daging nasional. Pasalnya, jumlah alokasi daging impor semakin sedikit. “Soal cukup atau tidak itu ya tergantung pasokan lokal. Sapi impor itu kan hanya memenuhi 15 persen dari kebutuhan,” ujar Joni, Rabu (6/2).
Staff Litbang Rumah Potong Hewan (RPH) Darmajaya Cakung, Widharnadi mengatakan untuk memenuhi kebutuhan daging, mau tidak mau pemerintah harus bekerja keras untuk meningkatkan produktivitas sapi lokal. Sebagai gambaran, dari 100 ekor sapi yang dipotong per hari di PRH, hanya 12 ekor yang berasal dari sapi impor.
Artinya, jika alokasi impor sapi dikurangi, maka sapi lokal harus dipasok lebih banyak. Jika tidak, maka utilitas RPH akan berkurang. Dampaknya, daging sapi di pasaran akan mengalami kelangkaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar