FOTO:Getty Images/Jasper Juinen
Manchester - Sepuluh tahun lalu Old Trafford melihat kehebatan pemain bernama Ronaldo Luiz Nazario Da Lima. Malam nanti, stadion berkapasitas 75.765 akan menyambut lagi pemain bernama Ronaldo, yang juga sempat jadi idola di sana.
Laga perempatfinal Liga Champions 2002/2003, 23 April 2003, Madrid menghadapi MU di perempatfinal. Setelah menang 3-1 di Santiago Bernabeu, Madrid kemudian gantian bertandang ke Old Trafford dan mereka memimpin 3-2 ketika laga sejam berjalan.
Fabien Barthez yang saat itu mengawal di bawah mistar MU menyaksikan kehebatan Ronaldo yang mencetak tiga gol ke gawangnya masing-masing di menit 12, 50 dan 59. Salah satunya adalah lewat sprintdi sisi kiri pertahanan MU yang diakhir dengan sepakan menyilang ke tiang jauh.
Ronaldo mungkin jadi salah satu dari sedikit pemain yang mampu mencetak hat-trick di stadion yang begitu kramat bagi 'Setan Merah' itu. Wajar jika manajer MU, Sir Alex Ferguson, sangat mengingat pertandingan tersebut.
Setelah 10 tahun berlalu, Old Trafford akan kembali kedatangan pemain lain bernama Ronaldo, juga dari Madrid, namun yang ini adalah Cristiano Ronaldo Dos Santos Aveiro atau akrab dipanggil CR7. Pesepakbola Portugal yang pernah enam musim berseragam MU dan meraih berbagai kesuksesan di sana.
Ronaldo yang ini pun sama tajamnya atau bahkan lebih produktif dibanding Ronaldo dulu, karena sejak memperkuat Madrid ia sudah bikin 185 gol dari 184 penampilan di seluruh kompetisi. Di Liga Champions musim ini, Ronaldo adalah topskorer bersama Burak Yilmaz (Galatasaray) dengan tujuh gol.
Dengan misi lolos ke perempatfinal setelah bermain 1-1 di leg pertama, Madrid tentunya berharap Ronaldo akan memperlihatkan ketajamannya di stadion yang mana pernah mengelu-elukan namanya itu.
"Lebih tua, lebih gemuk badannya, sepuluh tahun lalu ia tengah dalam puncak performa sebagai striker," ujar Fergie mengenang Ronaldo seperti dilansir Football Espana.
"Ronaldo yang ini (Cristiano) benar-benar atlet sempurna, atlet yang luar biasa, tidak pernah absen, kedua kakinya sama-sama kuat, sangat cepat dan kuat di udara," sambungnya.
"Mereka berdua adalah tipe pemain yang berbeda tapi kekhawatiran utama kami adalah bukan yang terjadi 10 tahun lalu, tapi yang akan terjadi besok (malam nanti)."
Laga perempatfinal Liga Champions 2002/2003, 23 April 2003, Madrid menghadapi MU di perempatfinal. Setelah menang 3-1 di Santiago Bernabeu, Madrid kemudian gantian bertandang ke Old Trafford dan mereka memimpin 3-2 ketika laga sejam berjalan.
Fabien Barthez yang saat itu mengawal di bawah mistar MU menyaksikan kehebatan Ronaldo yang mencetak tiga gol ke gawangnya masing-masing di menit 12, 50 dan 59. Salah satunya adalah lewat sprintdi sisi kiri pertahanan MU yang diakhir dengan sepakan menyilang ke tiang jauh.
Ronaldo mungkin jadi salah satu dari sedikit pemain yang mampu mencetak hat-trick di stadion yang begitu kramat bagi 'Setan Merah' itu. Wajar jika manajer MU, Sir Alex Ferguson, sangat mengingat pertandingan tersebut.
Setelah 10 tahun berlalu, Old Trafford akan kembali kedatangan pemain lain bernama Ronaldo, juga dari Madrid, namun yang ini adalah Cristiano Ronaldo Dos Santos Aveiro atau akrab dipanggil CR7. Pesepakbola Portugal yang pernah enam musim berseragam MU dan meraih berbagai kesuksesan di sana.
Ronaldo yang ini pun sama tajamnya atau bahkan lebih produktif dibanding Ronaldo dulu, karena sejak memperkuat Madrid ia sudah bikin 185 gol dari 184 penampilan di seluruh kompetisi. Di Liga Champions musim ini, Ronaldo adalah topskorer bersama Burak Yilmaz (Galatasaray) dengan tujuh gol.
Dengan misi lolos ke perempatfinal setelah bermain 1-1 di leg pertama, Madrid tentunya berharap Ronaldo akan memperlihatkan ketajamannya di stadion yang mana pernah mengelu-elukan namanya itu.
"Lebih tua, lebih gemuk badannya, sepuluh tahun lalu ia tengah dalam puncak performa sebagai striker," ujar Fergie mengenang Ronaldo seperti dilansir Football Espana.
"Ronaldo yang ini (Cristiano) benar-benar atlet sempurna, atlet yang luar biasa, tidak pernah absen, kedua kakinya sama-sama kuat, sangat cepat dan kuat di udara," sambungnya.
"Mereka berdua adalah tipe pemain yang berbeda tapi kekhawatiran utama kami adalah bukan yang terjadi 10 tahun lalu, tapi yang akan terjadi besok (malam nanti)."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar