PPI Belanda
Den Haag - Londo-londo bule asyik lenggak-lenggok berpoco-poco ria bersama masyarakat Minang, Sunda, Papua, Maluku, Jawa, Manado. Heboh, bo! Ini aksi Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Belanda bersama Indonesia Netherlands Youth Society. Di Den Haag, jantung ibukota pemerintahan Kerajaan Belanda, flashmob Poco-poco digelar serentak.
Langkah awal dimulai oleh seorang seniman muda Belanda keturunan Indonesia, Ricky Risolles, yang memanggul kotak stereo, lalu menggerakkan kaki berswing ria mengikuti irama Poco-poco.
Balenggang pata pata
Ngana pe goyang pica pica
Ngana pe bodi poco poco
Cuma ngana yang kita cinta
Cuma ngana yang kita sayang
Cuma ngana suka bikin pusing
Goyang Poco-poco ini segera menjalar diikuti oleh sekitar 200-an orang. Masyarakat setempat yang lewat pun seolah terhipnotis oleh dansa Poco-poco, sehingga mereka ikut larut bergabung, mencoba selangkah-dua langkah, selanjutnya keterusan. Bahkan Duta Besar RI Retno Marsudi ikut turun membaur dalam gelombang dansa pergaulan ini.
"Aksi flashmob Poco-poco yang dimotori oleh PPI Belanda ini dilakukan untuk ikut memeriahkan Pasar Malam Indonesia 2013," tutur Ketua Divisi Media, Informasi dan Komunikasi PPI Belanda Ryvo Octaviano, Sabtu (30/3/2013).
Aksi masyarakat bule Belanda dan Indonesia mirip campuran vanila dan coklat tersebut menyedot perhatian masyarakat setempat yang pada saat itu sedang lalu lalang melintas.
"Luar biasa. Saya merinding ikut flashmob kali ini. Begitu tinggi animo masyarakat Belanda dan Indonesia berpoco-poco sekaligus berupaya mendekat satu sama lain," ujar Ahmad, salah satu anggota PPI Belanda.
Ahmad mengaku begitu bangga dengan Poco-poco, salah satu tarian Indonesia yang populer di kalangan segala usia, dan menilai bahwa sudah saatnya tarian ini disebarluaskan di kalangan asing di luar negeri.
"Kita bawa Poco-poco ke luar negeri biar mereka tau apa itu Poco-poco dan dari Poco-poco itu mereka tau Indonesia," demikian Ahmad, yang saat ini sedang menjalankan tugas kuliahnya di Naval Institute, Koninklijk Instituut de Marine, Den Helder.
s
Tidak ada komentar:
Posting Komentar