Saat Indonesia minim prestasi pada sepakbola internasional, Semen Padang bisa menjadi pelepas dahaga. Tim Bukit Karang Putih itu los ke 16 besar Asia dan berpeluang besar menjadi rumah.
Semen Padang FC menapakkan kakinya di fase 16 besar AFC Cup setelah mengalahkan wakil Hong Kong, Kitchee FC di Stadion H Agus Salim Rabu (10/4) 3-1 (1-1). Hasil ini, mengokohkan Semen Padang di puncak klasemen grup E dengan nilai 10, unggul empat poin atas Kitchee di posisi dua.
Di pertandingan lain pada Grup E, Warriors FC Singapura menggagalkan mimpi wakil India, Churcil Brothers untuk mengkudeta Kitchee dari posisi dua. Warriors menang 1-0 atas Churcil lewat gol bunuh diri pemain tim asal India itu.
Semen Padang dipastikan lolos kendati kalah dari dua pertandingan terakhir saat tandang ke markas Warriors FC di Singapura (24/4) dan menjamu Churcil Brothers di Padang (1/5). Tiga tim lain, masing-masing Kitchee maksimal punya nilai 12, nilai Churcil Brother maksimal 10, dan Warriors maksimal 9.
Antara Kitchee dan Churcil Brother, hanya salah satu tim yang bisa mencapai nilai maksimal, karena keduanya saling berhadapan, Rabu (24/4) nanti di India.
Jika seri di laga ini, nilai maksimal Churcil adalah 8 poin, dan Kitchee punya nilai 10. Jika saling mengalahkan, Ktchee yang punya nilai maksimal 12, dan Churcil bernilai maksimal 7. Dari sanalah, posisi Semen Padang untuk lolos sudah pasti.
Hanya saja, Semen Padang perlu jadi juara grup agar partai 16 besar bisa dilangsungkan di Padang. AFC Cup, hanya akan memainkan sekali saja partai 16 besar, dan juara gruplah yang berhak menjadi tuan rumah. Untuk jadi juara grup, Semen Padang cukup memenangkan laga terakhir di Padang saat menjamu Churcil Brothers, atau memastikan lebih awal dengan memenangkan laga di Singapura menghadapi tuan rumah Warriors FC. Dengan nilai 13, tak satupun tim dalam grup E ini bisa mengejar Kabau Sirah.
Hasil yang dicapai anak asuh Jafri Sastra ini bak jadi air pelepas dahaga saat Indonesia minim prestasi di sepakbola internasional. Bagi Semen Padang, kemenangan atas anak asuh Joseph Gombau memperpanjang rekor tak terkalahkannya dalam laga internasional sejak Desember 2012 lalu.
Dari catatan Haluan, Semen Padang sudah memainkan 10 pertandingan internasional, tujuh diantaranya berakhir dengan kemenangan tim kebanggaan public Sumbar ini. Sisanya, pertandingan berakhir imbang. Semen Padang tak terkalahkan pada pertandingan internasionalnya menghadapi tim Malaysia, Singapura, Brunei, Hongkong, dan India.
Ambisi lolos ke 16 Besar membuat Semen Padang sudah melakukan tekanan ke pertahanan Kitchee sejak pluit kick-off ditiupkan wasit. Namun pertahanan solid yang dikembangkan tim tamu membuat Semen Padang cukup kesulitan mendekati kotak penalti.
Publik di Stadion H Agus Salim bersorak kegirangan ketika Semen Padang membuka keunggulan pada menit ke-14. Edward Wilson Junior memperlihatkan aksi individu dengan masuk ke pertahanan Kitchee melalui sisi kanan, dan selanjutnya menaklukkan Wang Zhenpeng.
Gol ini melecut motivasi pemain Semen Padang untuk menggandakan keunggulan. Serangan demi serangan coba dibangun tim tuan rumah. Hanya saja, penyelesaian akhir yang terburu-buru membuat mereka gagal mengubah papan skor.
Kitchee mulai memberikan perlawanan terhadap Semen Padang selepas laga berjalan setengah jam. Hasilnya, klub Hong Kong ini mampu menyamakan kedudukan pada menit ke-34 melalui Jorge Tarres menyambut umpan Lo Chi Kwan.
Menjelang babak pertama berakhir, Semen Padang mampu menjebol gawang Kitchee. Bola muntah tendangan Vendy Mofu disambar Wilson. Namun, wasit menganggap striker tim Urang Awak ini terlebih dulu dalam posisi off-side.
Permainan Semen Padang tidak mengalami perubahan di babak kedua, sedangkan Kitchee lebih sering menunggu untuk melakukan serangan balik cepat. Peluang diperoleh Wilson, namun tendangannya belum menemui sasaran.
Wilson menjadi ancaman serius bagi pertahanan Kitchee. Pemain asal Liberia itu kembali bisa menjebol gawang Kitchee di menit ke-65, tapi dianulir wasit karena berada dalam posisi off-side.
Upaya Semen Padang untuk memperbesar kemenangan membuahkan hasil di menit ke-71. Pemain pengganti M Nur Iskandar mencatatkan namanya di papan skor setelah tendangannya tidak bisa dibendung Zhenpeng.
Setelah golnya dua kali dianulir, Wilson akhirnya memastikan kemenangan Semen Padang setelah tendangan bebasnya menembus gawang Kitchee di menit ke-76. Skor 3-1 bertahan hingga laga berakhir.
Pelatih Jafri Sastra secara khusus memberikan apresiasi kepada penonton serta kedua kelompok suporter tim SPFC yaitu The Kmer’s dan Spartacks. Kedua kelompok ini, juga penonton umum lainnya sepanjang laga memberikan dukungan tiada henti kepada Ellie Aiboy dkk.
“Terima kasih untuk penonton, dan kedua kelompok suporter. Tanpa pemain ke-12 kami bakal sulit. Hari ini dukungan luar biasa dari seluruh penonton yang hadir di Stadion Agus Salim ini,” papar Jafri Sastra kepada wartawan.
Sementara itu, pelatih Kitchee SC Hong Kong, Josep Gombau Balague, secara sportif mengakui kekalahan timnya atas Semen Padang FC dalam lanjutan AFC Cup Grup E, Selasa (10/4) di Stadion H. Agus Salim Padang. Setelah kalah 1-2 di Hong Kong, kali ini Kitchee dipaksa menyerah 1-3 oleh “Kabau Sirah”.
Menghadiri jumpa pers usai laga tanpa didampingi salah seorang pemainnya, Gombau kembali melontarkan pujian untuk SPFC yang dinilainya tim bagus dan layak memenangkan pertandingan.
“Mereka memiliki strategi permainan yang bagus. Mereka juga tim yang sudah menyatu cukup lama. Mereka layak memenangkan pertandingan ini. karena mereka memang tim yang sangat kuat,” ucap Gombau, yang didampingi media officer SPFC, Ronny J, Suhatril.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar