Pragono Riyadi, penyidik pajak golongan IV-B yang diduga terlibat dalam pemerasan pajak digiring petugas saat tiba di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, (9/4). TEMPO/Dhemas Reviyanto
Seusai dicokok dan diperiksa KPK lebih dari 10 jam terkait kasus dugaan pemerasan pajak oleh penyidik pajak Kantor Wilayah Jakarta Pusat, konsultan pajak Sudiarto, tiba-tiba nyemplung ke dalam selokan. Got di depan Gedung KPK di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan sedalam dua meter tampaknya luput dari perhatian pria paruh baya itu.
Sudiarto diperiksa KPK pada Rabu siang, 10 April 2013. Namun dia baru dilepas pada Kamis dini hari, 10 April 2013. Kejadian nahas itu bermula saat para pewarta yang masih menunggu di KPK ingin mencegat pengusaha otomotif Asep Hendro.
Bekas pembalap motor nasional itu dilepas KPK bersama kurir penyerahan uang Rukimin Tjahyanto, dan Wawan, manajer PT. Asep Hendra Racing Sport. Para pewarta berusaha mewawancarai Asep, Rukimin, Wawan, dan Sudiarto.
Ketika sampai di depan pagar KPK, ternyata pagar pintu keluar sudah ditutup. Hanya ada celah di ujungnya yang memang menyisakan ruang antara trotoar dengan selokan.
"Hup." Asep Hendro berhasil melewati keluar melalui celah pagar itu. Asep kemudian masuk ke dalam mobil Suzuki APV coklat muda yang sudah menunggunya tepat di depan pagar. Begitu pula dengan Rukimin dan Wawan.
Kini giliran Sudiarto melewati celah itu. Tapi, "byuuuuur." Tubuh Sudiarto mendadak hilang, di terperosok ke dalam selokan yang dalam dan gelap.
"Eh, apaan itu," kata seorang pewarta. Sebagian tidak menyadari kalau Sudiarto kejeblos got. Semua orang terdiam beberapa menit, sampai menyadari kalau pria paruh baya tadi masih terjebak di dalam selokan.
Dua pewarta bergegas mengulurkan tangannya untuk menolong Sudiarto yang terjerembab. Menerima uluran tangan, pria berjaket putih itu, kemudian bisa diangkat ke atas pedestrian.
Dia basah kuyup terkena air comberan. Ada sedikit lumpur dan kotoran yang menempel di jaketnya.Namun nahas belum selesai, karena kacamata milik Sudiarto masih tertinggal di dasar selokan.
"Tolong kacamata saya," kata Sudiarto menunjuk kacamata frameless miliknya di dasar selokan. Tak ada seorang pun yang berani turun ke got karena takut bernasib serupa Sudiarto.
Satpam KPK rupanya sigap mengambilkan kacamata itu. Tapi, Sudiarto yang kebelet ingin pulang, mendadak ditahan satpam KPK. "Bapak diminta kembali ke atas (ruang pemeriksaan)," kata si petugas.
Dengan langkah gontai, Sudiarto kembali masuk melewati celah pagar sial tadi. Tentunya dengan langkah hati-hati agar tak terjeblos lagi.
Yang pasti, dia batal menjadi penghuni bui KPK. Dengan wajah kuyu dan tanpa mengganti pakaiannya, serta tentu sedikit memar akibat terjerembab, Sudiarto meninggalkan Gedung KPK setengah jam setelah tercebur ke selokan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar