Lenovo akan memulai debut penjualan ponsel pintarnya di benua Afrika dengan mengeluarkan produknya di Nigeria sebelum akhir tahun ini. Perusahaan asal Cina itu memilih lebih Nigeria ketimbang Afrika Selatan, karena perusahaan tidak harus mengadakan kerja sama dengan perusahaan telekomunikasi lokal dalam menjual produknya.
General Manager Lenovo untuk Afrika Graham Braum menyatakan, sekalipun perekonomian Nigeria berada di peringkat dua, atau di bawah Afrika Selatan, namun negara itu dinilai sebagai pasar yang strategis.
"Kami akan memulai penjualan di Nigeria sebelum akhir tahun ini, dan menyusul wilayah Afrika lainnya,” ujar Braum melalui sebuah wawancara di Johannesburg, kemarin, Kamis 9 mei 2013. Dia menegaskan, pihaknya menjual produk siap pakai dan memilih penjualan pasar terbuka.
Saat ini Lenovo sedang mengembangkan perangkat komunikasi seperti ponsel pintar dan tablet untuk menyaingi Apple dan Samsung di pasar global. Perusahaan yang termasuk dalam empat produsen PC terbesar di antara Hewlett Packard (HP), Dell, dan Acer ini, menjadi satu-satunya yang mengembangkan ponsel pintar.
Pada akhir tahun 2012, tercatat jumlah pelanggan jaringan wireless di Nigeria sebanyak 113 juta orang. Adapun jumlah penduduk negara tersebut mencapai 160 juta jiwa.
Jumlah pengguna ponsel pintar diprediksi naik menjadi 35 juta pengguna pada akhir 2017. Informa Telecoms & Media melansir, pengguna ponsel pintar di Nigeria pada akhir 2012 mencapai 5,6 juta jiwa.
Perusahaan telekomunikasi Nigeria ditangani oleh unit perusahaan yang berbasis di Johannesburg, Afrika Selatan, yaitu MTN Group Mtd. “Perusahaan yang tidak mengendalikan seluruh jaringan operator akan memudahkan Lenovo untuk mempercepat penjualan di Afrika,” ujar Braum.
Adapun General Manager Lenovo untuk wilayah Timur Tengah Oliver Ebel menolak menyampaikan spesifikasi produk yang hendak dijual di Afrika. Namun dia menyebutkan sebagai bocoran, ponsel yang dijual memiliki layar yang lebar dan mampu di-charge lewat ponsel lain dengan menggunakan kabel USB.
Ebel mengatakan, setelah Nigeria, Lenovo menargetkan Mesir sebagai pasar ponsel pintar berikutnya. “Denga populasi sebanyak 84 juta penduduk, maka diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan pengguna ponsel pintar”.
Sebelumnya, saham Lenovo di Hong Kong sempat turun sebanyak 0,7 persen. Nilai total saham perusahaan tersebut di negara itu mencapai HK$ 7,9 juta atau setara U$D 9,1 juta.
s
Tidak ada komentar:
Posting Komentar