Sejumlah pebalap sepeda beradu kecepatan pada etape V Tour de Singkarak (TDS) 2012 di tepi Danau Singkarak, Solok, Sumatera Barat, (8/6). Etape V TDS dengan jarak tempuh 149 kilometer dimenangi pebalap sepeda Uzbekistan Suren Team, Hamid Shirisisan. ANTARA/Ismar Patrizki
Sebanyak 14 tim continental akan berpartisipasi dalam perhelatan balap sepeda tahunan Tour de Singkarak 2013 yang akan berlangsung 2-9 Juni 2013 di Sumatera Barat. Jumlah tim continental yang berpartisipasi tahun ini lebih banyak ketimbang tahun lalu yang hanya diikuti lima tim.
"Ini peningkatan besar, sulit membuat tim continental ikut," kata Ketua Pelaksana Tour de Singkarak, Sapta Nirwandar, usai acara peluncuran Tour de Singkarak di kawasan Monumen Nasional, Jakarta, Ahad, 12 Mei 2013.
Tim continental merupakan tingkatan tim di bawah tingkat tim pro-continental. Tim pro-continental biasanya berpartisipasi dalam turnamen level tertinggi balap sepeda, Tur Dunia Federasi Internasional Balap Sepada (UCI), semisal Tour de France.
Berdasarkan data panitia, tim continental yang turut serta antara lain Action Cycling Team dari Taiwan, Ayandeh Continental Team dari Iran, Budget Forklifts dari Australia, CCN Cycling Team dari Brunei Darussalam, Global Cycling Team dari Belanda, Tim Nasional Jepang, dan Terengganu Pro Asia Cycling Team dari Malaysia.
Dalam perhelatan tahun kelima ini, kata Sapta, sebanyak 220 pebalap dari 18 negara akan berlomba dalam tujuh etape dengan jarak 1.173 kilometer. Tim-tim tersebut akan memperebutkan total hadiah Rp 1,2 miliar. Mereka akan berlomba di 17 Kabupaten/kota di Sumaatera Barat.
Adapun 18 negara itu adalah Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Taiwan, Indonesia, Iran, Irlandia, Jepang, Kazakhstan, Malaysia, Mongolia, Belanda, Filipina, Singapura, Spanyol, Thailand, Amerika, dan Uzbekistan.
"Kami menaikkan total hadiah dari tahun lalu," kata Sapta. Tahun lalu, panitia menyediakan jumlah hadiah sebesar Rp 1 miliar. Jumlah itu juga lebih besar dari jumlah total hadiah tahun sebelumnya, yaitu Rp 750 juta.
Sapta mengatakan, sejak 2011, pihaknya telah bekerjasama dengan pelaksana Tour de France, yang sudah menyelenggarakan perhelatan balap sepeda internasional sejak 1903. "Kami berguru pada mereka," kata Sapta. Ia mengatakan, bantuan dari Tour de France berupa saran-saran penentuan trayek dan aspek keamanan dalam perlombaan.
"Kalau penyelenggaraan tahun ini aduhai, tahun depan Tour de Singkarak bisa naik ke level 2.1," kata Sapta. Saat ini, Tour de Singkarak berada di level 2.2, atau tingkat terbawah dari empat klasifikasi balap sepeda dunia.
Tahun ini, kata Sapta, balapan akan dimulai di Bukittinggi dan berakhir di Padang Circuit. Adapun etape yang dilombakan adalah Bukittinggi-Bonjol (122 kilometer), Padang Panjang-Istano Basa, Tanah Datar (215 kilometer), Payakumbuh-Danau Singkarak (212 kilometer), Sijunjung-Pulau Punjung, Dharmasraya (205 kilometer), Sawahlunto-Muara Labuh, Solok Selatan (138 kilometer), Pariaman-Painan (140 kilometer), Padang Pariaman-Padang Circuit (141 kilometer).
Wakil Gubernur Sumatera Barat Muslim Kasim mengaku senang dengan diselenggarakannya kembali Tour de Singkarak ini. Sebab, menurut dia, sejak Tour de Singkarak diadakan, perekonomian di Sumatera Barat semakin baik.
"Ini peningkatan besar, sulit membuat tim continental ikut," kata Ketua Pelaksana Tour de Singkarak, Sapta Nirwandar, usai acara peluncuran Tour de Singkarak di kawasan Monumen Nasional, Jakarta, Ahad, 12 Mei 2013.
Tim continental merupakan tingkatan tim di bawah tingkat tim pro-continental. Tim pro-continental biasanya berpartisipasi dalam turnamen level tertinggi balap sepeda, Tur Dunia Federasi Internasional Balap Sepada (UCI), semisal Tour de France.
Berdasarkan data panitia, tim continental yang turut serta antara lain Action Cycling Team dari Taiwan, Ayandeh Continental Team dari Iran, Budget Forklifts dari Australia, CCN Cycling Team dari Brunei Darussalam, Global Cycling Team dari Belanda, Tim Nasional Jepang, dan Terengganu Pro Asia Cycling Team dari Malaysia.
Dalam perhelatan tahun kelima ini, kata Sapta, sebanyak 220 pebalap dari 18 negara akan berlomba dalam tujuh etape dengan jarak 1.173 kilometer. Tim-tim tersebut akan memperebutkan total hadiah Rp 1,2 miliar. Mereka akan berlomba di 17 Kabupaten/kota di Sumaatera Barat.
Adapun 18 negara itu adalah Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Taiwan, Indonesia, Iran, Irlandia, Jepang, Kazakhstan, Malaysia, Mongolia, Belanda, Filipina, Singapura, Spanyol, Thailand, Amerika, dan Uzbekistan.
"Kami menaikkan total hadiah dari tahun lalu," kata Sapta. Tahun lalu, panitia menyediakan jumlah hadiah sebesar Rp 1 miliar. Jumlah itu juga lebih besar dari jumlah total hadiah tahun sebelumnya, yaitu Rp 750 juta.
Sapta mengatakan, sejak 2011, pihaknya telah bekerjasama dengan pelaksana Tour de France, yang sudah menyelenggarakan perhelatan balap sepeda internasional sejak 1903. "Kami berguru pada mereka," kata Sapta. Ia mengatakan, bantuan dari Tour de France berupa saran-saran penentuan trayek dan aspek keamanan dalam perlombaan.
"Kalau penyelenggaraan tahun ini aduhai, tahun depan Tour de Singkarak bisa naik ke level 2.1," kata Sapta. Saat ini, Tour de Singkarak berada di level 2.2, atau tingkat terbawah dari empat klasifikasi balap sepeda dunia.
Tahun ini, kata Sapta, balapan akan dimulai di Bukittinggi dan berakhir di Padang Circuit. Adapun etape yang dilombakan adalah Bukittinggi-Bonjol (122 kilometer), Padang Panjang-Istano Basa, Tanah Datar (215 kilometer), Payakumbuh-Danau Singkarak (212 kilometer), Sijunjung-Pulau Punjung, Dharmasraya (205 kilometer), Sawahlunto-Muara Labuh, Solok Selatan (138 kilometer), Pariaman-Painan (140 kilometer), Padang Pariaman-Padang Circuit (141 kilometer).
Wakil Gubernur Sumatera Barat Muslim Kasim mengaku senang dengan diselenggarakannya kembali Tour de Singkarak ini. Sebab, menurut dia, sejak Tour de Singkarak diadakan, perekonomian di Sumatera Barat semakin baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar