Wakil Indonesia di final All England pada nomor ganda putra dan ganda campuran, sukses mengalahkan lawan-lawannya. Sukses ini juga ikut menorehkan sejarah baru bagi kontingen Indonesia yang belum meraih gelar juara sejak 11 tahun terakhir di nomor ganda putra dan hatrik juara berturut-turut pada ganda campuran.
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan mempersembahkan gelar pertama bagi Indonesia di All England. Sukses ini sekaligus menjadi yang pertama di nomor ganda putra setelah lebih dari satu dekade.
Di National Indoor Stadium, Birmingham, Minggu (9/3) malam WIB, Ahsan/Hendra memastikan titel juaranya setelah mengalahkan ganda putra Jepang Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa di babak final dengan skor akhir 21-19, 21-19.
Ini merupakan gelar juara All England yang pertama bagi Ahsan/Hendra. Selain itu, gelar ini turut mengakhiri puasa gelar Indonesia di nomor ganda putra setelah terakhir meraihnya lewat Candra Wijaya/Sigit Budiarto pada tahun 2003 lalu.
Gelar juara ini merupakan gelar ke 17 buat Indonesia di nomor ganda putera All England. Indonesia merebut gelar juara ganda putera pertama kali tahun 1972 atas nama Christian Hadinata/Ade Chandra. Setelah itu supremasi dilanjutkan Tjuntjun/Johan Wahyudi, Kartono/Heryanto, Ricky Subagja/Rexy Mainaky hingga 2003 atas nama Candra Wijaya/Sigit Budiarto.
Indonesia terakhir kali menjadi juara melalui pasangan Sigit Budiarto/Candra Wijaya pada 2003. Di final mereka mengalahkan pasangan Korea Lee Dong-soo/Yoo Yong-sung 15-5, 15-7.
Tahun ini adalah All England kedua bagi Ahsan/Hendra yang baru diduetkan pada 2012. Di edisi sebelumnya di All England 2013, Ahsan/Hendra kandas di semifinal. Ketika itu, pasangan juara dunia tersebut menyerah tiga gim dari ganda China—yang kemudian menjadi juara—Liu Xiaolong/Qiu Zihan. Indonesia berpeluang menambah titel juaranya di turnamen ini dari nomor ganda campuran. Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir akan menghadapi Zhang Nan/Zhao Yunlei di partai final terakhir.
Sementara itu, di nomor ganda campuran, pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir tampil sebagai juara setelah mengalahkan, Nan Zhang/Yunlei Zhao. Tontowi/Liliyana yang unggulan kedua dalam turnamen ini butuh waktu hanya 42 menit untuk mengalahkan unggulan pertama asal China ini, 21-13 dan 21-17.
Tontowi/Liliyana sempat mendapat perlawanan sengit dari Zhang Nan/Zhao Yunlei di awal set pertama. Saling berbalas poin terjadi. Namun Tontowi/Liliyana mampu mematahkan perlawanan Zhang Nan/Zhao Yunlei dengan skor 21-13.
Di set kedua, Tontowi/Liliyana tampil lebih nyaman dan tampak menikmati permainan. Sedangkan Zhang Nan/Zhao Yunlei terlihat mulai tertekan. Meski duel sempat berlangsung alot, Tontowi/Liliyana akhirnya bisa menyelesaikan set kedua dengan 21-17.
Ini merupakan kemenangan ketiga beruntun yang diraih Tontowi/Liliyana di ajang All England. Sebelumnya, Tontowi/Liliyana juga menjadi juara di All England 2012 dan 2013.
Hasil ini mengantarkan Indonesia berbagi gelar dengan China di turnamen tertua di dunia ini. China meraih dua gelar juara melalui tunggal dan ganda putri yang sama-sama memainkan All China’s Final.
Di nomor ganda putri, unggulan pertama Xiaoli Wang/Yang (F) Yu sukses mengalahkan ganda non unggulan Jin Ma/Yuanting Tang 21-17 18-21 23-21. Lalu untuk tunggal putri, Shixian Wang yang unggulan keempat menang dua set langsung atas pemain terbaik dunia saat ini, Xuerui Li, 21-19 21-18.
Sementara itu Malaysia kecipratan gelar juara melalui nomor tunggal putra. Peraih medali perak Olimpiade London 2012 lalu, Lee Chong Wei masih terlalu perkasaan dengan menyingkirkan unggulan kedua asal China, Chen Lhong 21-13 dan 21-18.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar