TDS BERLALU, BARU SEKADAR PERBAIKAN JALAN

Objek Wisata Belum Dibenahi

Padang - Singgalang Iven dunia Tour de Singkarak (TdS) yang pembukaannya di Kota Padang, seharusnya semakin membuka mata dan pintu hati Pemko Padang untuk berbenah diri dalam bidang pariwisata. Hal itu ditegaskan Wakil Ketua Asosiasi Travel Agent (Asita) Sumbar, Ian Hanafiah, menjawab Singgalang, Jumat (17/6). Disebutkan, perubahan yang signifikan terkait dari tiga kali digelarnya iven TdS, ternyata baru sebatas perbaikan jalan. Namun, bila ditinjau pada objek-objek wisata sebagai salah satu destinasi pariwisata belum terlihat perbaikan. Contohnya saja Pantai Padang, apakah pantai ini sudah betul-betul bisa dijadikan sebagai objek wisata yang ready for use (siap digunakan). Bila ditelaah lebih dalam, masih sangat mengkhawatirkan dengan cukup banyaknya terdapat ‘kursi pesawat’ atau tenda ceper tempat orang berbuat maksiat. Seharusnya, tenda atau payung ceper itu tak ada karena pada malam hari tak panas. Solusinya, boleh saja mereka berjualan tapi tak perlu pakai tenda dan payung ceper. Dengan demikian, orang akan ragu atau segan berbuat maksiat. Lalu, bisa dibuat penerangan di area sekitar. Kemudian, dilihat juga pada objek wisata Pantai Air Manis sebagai tempat terdapatnya Batu Malinkundang. Katanya, tempat ini menjadi ikon pariwisata Kota Padang, namun pembenahan apa yang telah dilakukan. Sama saja dari dulu hingga sekarang, ada dan tak ada Tour de Singkarak, ternyata keseriusan Pemko melalui Dinas Pariwisata Kota Padang untuk membenahi objek wisata, belum terlihat, kendati TdS telah tiga kali digelar dan Padang sebagai pembukaan dan awal dimulainya iven dunia tersebut. Apalagi, tak lama lagi pada 2-7 Juli juga akan digelar Festival Siti Nurbaya. “Saya menilai, pelaksanaan iven ini pun kurang dipersiapkan terutama sosialisasi kepada masyarakat. Seharusnya, jauh-jauh hari menjelang kegiatan harus gencar supaya bisa pula para wisatawan mengatur waktu datang ke Kota Padang,” ujar Ian Hanafiah. (103)