PADANG, HALUAN — Dinas Prasarana Jalan Tata Ruang Permukiman (Prasjal Tarkim) Sumbar, mencatat sebanyak 120 titik rawan bencana alam dan longsor pada ruas jalan nasional dan provinsi di Sumatra Barat, yang patut diwaspadai.
“Jika curah hujan tinggi, maka longsoran batu-batu, pasir dan kerikil sering terjadi, apalagi Sumbar merupakan daerah perbukitan yang rawan longsor setiap tahun,” kata Kepala Dinas Prasjal Tarkim, Sumbar Suprapto di Padang, Sabtu (23/7).
Menurut dia, dari sebanyak 120 titik rawan longsor di jalan nasional dan provinsi itu tercatat sebanyak 19 titik selalu berulang kali terjadi longsor. Ke 19 titik itu berlokasi antara lain di Lubuk Peraku, Lubuk Selasih, Batang Anai, Bukit Putus Bungus, Pasar Mingu Tarusan, Bukit Sebelah, dan di Bukit Apit.
“Pada kawasan rawan longsor mulai dari perbatasan Sumatera Utara, Riau, Bengkulu dan Jambi itu , Dinas PU selalu menyiagakan petugas dan puluhan alat berat, pada pos-pos tertentu,” katanya.
Karena itu, demi keselamatan penumpang, para sopir diharapkan menunda perjalanan mereka jika terjadinya longsoran yang bisa menutup jalan.
Hal lain bisa dilakukan dengan cara jalan memutar pada arah lain yang tidak terjadi bencana alam itu.Sementara itu, pemeliharaan jalan dan jembatan di Sumatra Barat tetap menjadi program reguler Dinas PU Sumbar akan tetapi secara khusus petugas di lapangan dilipat gandakan jika terjadi peningkatan arus barang dan orang. Terjadinya peningkatan arus barang dan orang, katanya lagi, bisa menimbulkan kemacetan maka intensitas pemeliharaan jalan terus ditingkatkan termasuk jalan-jalan yang berlubang, tambahnya. (ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar