KOMPAS/AGNES RITA SULISTYAWATY
Ilustrasi: Salah satu air terjun di kawasan Taman ansional Kerinci Seblat.
MUARA AMAN, KOMPAS.com — Selama lebih dari 40 tahun Desa Sungai Lisai di Kecamatan Pinang Belapis, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu, terisolasi. Lokasi desa yang berada di tengah-tengah Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) menjadi ganjalan membangun desa berpenduduk 367 jiwa itu.
Jarak Desa Sungai Lisai ke Desa Seblat Ulu yang merupakan desa terdekat, hanya 9,5 kilometer. Namun, jarak itu harus ditempuh warga Sungai Lisai sekitar tiga jam, dengan berjalan kaki menembus TNKS dan menyeberangi Sungai Seblat tanpa jembatan sebanyak dua kali.
Kepala Desa Sungai Lisai Sadriaman (32), Senin (25/7/2011), mengatakan, kendala utama warga Sungai Lisai selama ini adalah infrastruktur jalan. Akses ke desa yang sulit membuat pembangunan di desa jauh dari optimal.
Jarak Desa Sungai Lisai ke Desa Seblat Ulu yang merupakan desa terdekat, hanya 9,5 kilometer. Namun, jarak itu harus ditempuh warga Sungai Lisai sekitar tiga jam, dengan berjalan kaki menembus TNKS dan menyeberangi Sungai Seblat tanpa jembatan sebanyak dua kali.
Kepala Desa Sungai Lisai Sadriaman (32), Senin (25/7/2011), mengatakan, kendala utama warga Sungai Lisai selama ini adalah infrastruktur jalan. Akses ke desa yang sulit membuat pembangunan di desa jauh dari optimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar