PADANG PARIAMAN, HALUAN — Sekitar 23 persen atau 17 ribu kepala keluarga (KK) dari total korban gempa 30 September 2009 di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, masih belum menerima bantuan perbaikan rumahnya yang retak-retak (tak layak huni) dan rubuh.
“Masih 23 persen korban bencana yang belum menerima bantuan perbaikan rumahnya, atau butuh dana sekitar Rp280 miliar,” kata Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni di Padang Pariaman, Kamis (7/7).
Ia menyatakan, sudah menyampaikan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bahwa masih ada 17 ribu KK korban bencana lainnya, yang kini belum menerima bantuan untuk perbaikan rumahnya yang tak lagi layak huni akibat guncangan gempa 30 September 2009 itu.
BNPB sudah menyalurkan bantuan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi rumah penduduk sebesar Rp769 miliar.
Seluruh bantuan itu, katanya, sudah tersalurkan dan warga korban bencana sudah memanfaatkannya untuk perbaikan dan pembangunan rumahnya masing-masing.
Bencana gempa bumi selain merenggut banyak korban jiwa, juga menimbulkan kerugian ditaksir Rp8,7 triliun.
Gempa juga mengakibatkan bencana longsor itu menelan 467 jiwa meninggal dunia dan ratusan luka-luka, serta menyebabkan 277.430 jiwa atau 60 persen penduduk Padangpariaman kehilangan tempat tinggal.(ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar