K48-11Salah seorang wartawan elektronik di kantor Humas Pemda Garut sedang menunjukan video asusila Siswi SMK Mussadadyah Garut, Senin (11/7/2011).
GARUT, KOMPAS.com - Ironis, awal tahun ajaran baru 2011/2012 telah dinodai dengan beredarnya video porno salah satu siswi SMK Musadadyah Garut Jawa Barat. Video mesum tersebut telah beredar luas, bahkan telah menjadi perbincangan para wartawan berbagai media yang ada di Pemda Kabupaten Garut. Diduga, video dibuat di kawasan Wisata Situ Cibeureum, Samarang, Garut.
Kepala Sekolah SMK Mussadadyah Wahyudin yang ditemui di ruang kerjanya, Senin (7/11/2011) membenarkan jika siswi yang berada di dalam video asusila tersebut adalah siswi kelas satu di SMK Musadadyah. "Namun siswi yang berinisial FN, warga Desa Rancabango, Kacamatan Tarogong Kaler, langsung di kembalikan kepada orang tuanya (dikeluarkan), sesaat setelah pihak sekolah mengetahui keberadaan video itu," ujarnya.
Di tambahkan Wahyudin, FN mengakui perbuatan yang dilakukannya dua bulan sebelum pelaksanaan ujian akhir sekolah, dengan pacarnya alumni STM YPPT Garut. Adegan dilakukan di hari Jumat, saat para siswa laki-laki sedang melaksanakan shalat Jumat, dan para siswi putri sedang mengikuti kegiatan muatan lokal keputrian.
Menurut Wahyudin, FN tidak mengetahui kalau perbuatannya direkam dan disebarluaskan. "Saya mengetahui video ini dari ketua jurusan di SMK Musadadyah, pada tanggal 13 Juni yang lalu. Keesokan harinya saya memanggil orang tua FN, dan mengembalikannya kepada mereka. Ini merupakan tamparan hebat bagi sekolah saya. Apalagi sekolah ini memiliki kultur agama yang kuat. Namun kenyataannya kami belum dapat membendung semua siswa untuk tidak berprilaku yang tidak sesuai dengan norma agama," ujarnya.
Kepala Sekolah SMK Mussadadyah Wahyudin yang ditemui di ruang kerjanya, Senin (7/11/2011) membenarkan jika siswi yang berada di dalam video asusila tersebut adalah siswi kelas satu di SMK Musadadyah. "Namun siswi yang berinisial FN, warga Desa Rancabango, Kacamatan Tarogong Kaler, langsung di kembalikan kepada orang tuanya (dikeluarkan), sesaat setelah pihak sekolah mengetahui keberadaan video itu," ujarnya.
Di tambahkan Wahyudin, FN mengakui perbuatan yang dilakukannya dua bulan sebelum pelaksanaan ujian akhir sekolah, dengan pacarnya alumni STM YPPT Garut. Adegan dilakukan di hari Jumat, saat para siswa laki-laki sedang melaksanakan shalat Jumat, dan para siswi putri sedang mengikuti kegiatan muatan lokal keputrian.
Menurut Wahyudin, FN tidak mengetahui kalau perbuatannya direkam dan disebarluaskan. "Saya mengetahui video ini dari ketua jurusan di SMK Musadadyah, pada tanggal 13 Juni yang lalu. Keesokan harinya saya memanggil orang tua FN, dan mengembalikannya kepada mereka. Ini merupakan tamparan hebat bagi sekolah saya. Apalagi sekolah ini memiliki kultur agama yang kuat. Namun kenyataannya kami belum dapat membendung semua siswa untuk tidak berprilaku yang tidak sesuai dengan norma agama," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar