Ilustrasi (ist)
Studi dari media Fairfax Media yang menanyai para guru dan pakar keamanan cyber di Victoria, menyimpulkan hampir seluruh sekolah menengah di wilayah Victoria pernah kena kasus sexting. Biasanya ada foto mesum murid yang direkam ponsel kemudian disebarluaskan.
"Tidak ada satupun sekolah menengah di Australia yang belum pernah mengalami masalah semacam itu," ucap Susan McLean, mantan polisi yang kini menjadi pakar keamanan cybersetempat.
Di Australia, tindakan sexting yang melibatkan anak di bawah umur bisa dianggap sebagai pelanggaran hukum. Karena itu banyak sekolah memilih mengurusi kasus SMS seks secara internal dan tidak melaporkan ke polisi.
Pakar cyber menyatakan maraknya sexting antara lain disebabkan para selebriti pujaan remaja banyak yang sudah terlibat melakukan hal yang sama. Maka para remaja ini ingin meniru dan tidak segan menanggung risiko untuk menjepret foto mesum diri sendiri.
"Kami melihat banyak sexting di mana para anak-anak ini tidak mengerti konsekuensinya dan para orang tua tidak mengerti soal teknologi," ucap Rob Ridley, detektif setempat yangdetikINET kutip dari Sydney Morning Herald, Rabu (13/7/2011).
Padahal sexting punya banyak dampak negatif. Misalnya sekali sebuah foto mesum tersebar luas via internet, tampaknya akan selamanya foto tersebut berada di dunia maya.
( fyk / ash )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar