PADANG Prosa Cinta di Kota Serambi, adalah novel kedua dari trilogi cinta Irzen Hawer. Novel pertamanya ‘Cinta di Kota Serambi’. Pemuda asli Batipuh Padang Panjang melahirkan karya tersebut hanya dalam waktu tiga bulan. Novel terbitan Rahima Intermedia Publishing ini telah beredar di toko buku. Novel ini bisa dinikmati kalangan remaja hingga dewasa. Novel ini dilabel Rp45 ribu/eksamplar. “Rencana novel setebal 236 ini bakal dilaunching selepas Ramadhan, di Taman Budaya Padang,” ungkap Irzen Hawer kepada Singgalang, Rabu 20/7) Irzen Hawer seorang guru yang membanggakan bagi anak-anak didik di sekolah dan masyarakat. Hanya dalam waktu dua tahun 2009-2010 dia mampu merampungkan empat buah novel dengan tebal masing-masing 250-300-an seperti ‘Cinta di Kota Serambi’, ‘Gerhana di Kota Serambi’, ‘Prosa Cinta di Serambi’, dan ‘Gadis Berbudi’. Baru dua novelnya yang dilempar di pasaran. Dengan setulus hati, Irzen Hawer mengerjakan masing-masing novel tersebut hanya dalam waktu 3-4 bulan. “Saya paling sering mengerjakannya selepas Shalat Subuh. Selain itu, jika inspirasi keluar dimanapun saya selalu menulisnya. Ketika menulis tersebut saya berada di dua dunia, menguras tenaga sekali, susah membagi waktu. “Jika belum rampung saya merasa ‘terpenjara’. Begitu sebaliknya, novel selesai saya seperti terbebas dari belenggu. Plong,” ungkapnya. Novel karangannya berupa pengalaman masa kecil, khususnya di masa sekolah. Pengalaman tersebut didramatisir sedemikian rupa sehingga benar-benar menarik dibaca. Motivasi Irzen Hawer menulis novel menggebu ketika di akhir 2008 ia mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan membaca, menulis dan apresiasi sastra (MMAS) di rumah Puisi Taufiq Ismail. Saat itu ia bertemu dengan Ahmad Tohari. ia lantas tertarik untuk menulis novel. Di awal 2010 terbitnya novelnya berjudul “Cinta di Kota Serambi.” Novel tersebut mendapat apresiasi dari semua kalangan di Padang Panjang. Selamat untuk Novelis Minang, Irzen Hawer. (lenggogeni) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar