Padang - Pemprov Sumbar ingin berlari kencang. Karena itu, pemerintah pusat diminta memberikan perhatian khusus, setidaknya untuk beberapa proyek strategis. Beberapa program prioritas pembangunan itu telah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD). Beberapa sudah setengah jalan. Ada yang masih berupa potensi. Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyebutkan, agar pembangunan bisa terlaksana maksimal tak bisa hanya dengan mengandalkan ‘kemampuan’ daerah terutama soal dana. Bantuan dari pusat sangat diharapkan. “Untuk pembangunan ini diharapkan dapat bantuan dari pusat. Misalnya dari APBN dan bantuan khusus lainnya,” kata Irwan, Rabu (20/7). Untuk itu pemprov Sumbar akan mengajukan ke pemerintah pusat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Bappenas, Armida S. Alisyahbana mengatakan akan membantu mengusulkan bantuan untuk pembangunan ini. “Silahkan ajukan usulan ke Bapenas. Nanti kita akan bantu mengusulkan,” kata Armida. Untuk bantuan dana ini bisa diusulkan ke APBN dan bisa juga diharapkan dari luar APBN misalnya melalui Pusat Investasi Pemerintah,” kata Armida di Padang.
Prioritas Beberapa prioritas pembangunan tersebut program pemanfaatan panas bumi sebagai energi hijau (green energy). Letak Sumbar yang berada pada jalur vulkanik aktif (ring of fire) menyimpan potensi panas bumi (geothermal) yang sangat besar dengan total 1.656 mega watt. “Jika dikembangkan bisa memasok energi listrik untuk Sumatera dan Pulau Jawa,” kata Irwan. Potensi ini tersebar di 17 titik pada 7 kabupaten kota, Pasaman, Pasaman Barat, Lima Puluh Kota, Tanah Datar, Agam, Solok dan Solok Selatan. Namun tentu saja membutuhkan biaya sangat besar. Diperlukan dana sebanyak 3 juta dolar amerika untuk biaya per mega watt. Untuk geothermal ini investor Jerman dan Amerika telah positif berinvestasi. Yang sudah pasti adalah kerjasama dengan Negara Bagian Bavaria Jerman. Mereka menunggu studi kelayakannya. Bantuan dana untuk pembuatan studi kelayakan inilah yang diminta Irwan agakanya bisa dianggarkan oleh pemerintah pusat. Prioritas lainnya pembangunan Pelabuhan Teluk Tapang Pasbar. Pembangunan Teluk Tapang ini bisa bermanfaat untuk distribusi CPO Pasbar dan Madina, Sumut. Di Pasbar ada seluas 136.940 hektare kebun sawit. Paling tidak setahun ada 1 juta ton lebih CPO yang didistribusikan via Teluk Bayur. Pembangunan Teluk Tapang ini telah dilakukan sejak 2008. Hanya saja diperkirakan masih dibutuhkan biaya tambahan pada 2012 sekitar Rp132,1 miliar.
Kelanjutan pembangunan Bandara Internasional Minang Kabau (BIM) juga dilaporkan kepada meteri. Saat ini landasan pacu 2750 x 45 m dengan kekuatan mampu melayani Boeing 747 kapasitas 450 penumpang. (Septri) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar