PADANG, KOMPAS.com - Ratusan pedagang Pasar Raya, Kota Padang, yang selama ini berjualan di gedung Inpres II, III, IV, dan fase VIII, Kamis (21/7/2011) mendatangi kantor Pemerintah Provinsi Sumbar. Mereka menolak pengosongan dan perobohan bangunan Inpres II, III, dan IV.
Para pedagang itu adalah para pedagang yang menjadi korban gempa bumi 30 September 2009 lalu.
Puluhan pedagang akhirnya ditemui Asisten II Bidang Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Sumbar, Syafrial.
Dalam pertemuan itu para pedagang menumpahkan keluhan mereka, yang berulangkali telah disampaikan pada Pemkot Padang dan DPRD Padang, namun tidak direspon. Sejumlah pedagang bahkan menyatakan tekad mereka untuk mempertahankan hak di gedung pasar itu, apapun resikonya.
Sejumlah pedagang bahkan mengobarkan semangat perlawanan untuk tetap bertahan di pasar tempat mereka berjualan sampai kapanpun. Mereka juga mengingatkan kemungkinan terjadinya konflik terbuka di Padang, jika pemkot tetap pada pendirian untuk mengosongkan dan merobohkan gedung pasar Inpres II, III, dan IV.
Menanggapi hal itu, Syafrial mengatakan bakal menampung seluruh keluhan yang disampaikan. Ia menambahkan, segala keluhan akan dibahas sesuai dengan saluran birokrasi dan kewenangan yang ada.
Para pedagang itu adalah para pedagang yang menjadi korban gempa bumi 30 September 2009 lalu.
Puluhan pedagang akhirnya ditemui Asisten II Bidang Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Sumbar, Syafrial.
Dalam pertemuan itu para pedagang menumpahkan keluhan mereka, yang berulangkali telah disampaikan pada Pemkot Padang dan DPRD Padang, namun tidak direspon. Sejumlah pedagang bahkan menyatakan tekad mereka untuk mempertahankan hak di gedung pasar itu, apapun resikonya.
Sejumlah pedagang bahkan mengobarkan semangat perlawanan untuk tetap bertahan di pasar tempat mereka berjualan sampai kapanpun. Mereka juga mengingatkan kemungkinan terjadinya konflik terbuka di Padang, jika pemkot tetap pada pendirian untuk mengosongkan dan merobohkan gedung pasar Inpres II, III, dan IV.
Menanggapi hal itu, Syafrial mengatakan bakal menampung seluruh keluhan yang disampaikan. Ia menambahkan, segala keluhan akan dibahas sesuai dengan saluran birokrasi dan kewenangan yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar