TelegraphAsyraf Haziq Rosli, 20 tahun, mahasiswa asal Malaysia yang menjadi korban kerusuhan di London. Video penjarahan terhadap Asyraf beredar di Youtube. Ia menderita patah rahang dan sedang dirawat di London.
TERKAIT:
KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Korban dalam sebuah video yang beredar di Youtube, yang memperlihatkan ulah tak beradab para perusuh di Inggris, ternyata mahasiswa Malaysia. Namanya Asyraf Haziq Rosli, 20 tahun, dan masih dirawat di rumah sakit untuk memulihkan rahangnya yang terluka. Media Inggris menyebut dia sebagai "Ashraf".
Kantor berita AFP, Kamis (11/8/2011), melaporkan, peristiwa itu terjadi pada Senin sore di London timur. Menurut media Malaysia, saat itu Asyraf dalam perjalanan untuk membeli makanan buat berbuka puasa.
Asyraf menceritakan, anak-anak kecil ambil bagian dalam serangan terhadapnya. Ia mengatakan, kemalangannya bermula ketika ia diserang massa saat sedang mengendarai sepeda. "Ada anak-anak muda, anak-anak sekolah dalam kelompok. Mereka mengenakan hoodie dan terus menarik-narik saya," katanya dalam sebuah video yang direkam seorang temannya, Selasa, dari ranjang rumah sakit di London.
"Mereka mencoba untuk meraih telepon di saku sweater saya. Jadi, mereka menarik sepeda saya. Ketika mereka melakukan itu, saya terjatuh ke tanah. Rahang saya terluka. Ada darah," katanya dalam bahasa Melayu. Dalam video itu tampak wajahnya bengkak.
"Orang-orang melarikan diri dari lokasi kejadian. Orang-orang lain kemudian mendekati saya dan mengatakan mereka ingin membantu. Namun, orang-orang di belakang saya ternyata hanya mengambil barang-barang dari ransel saya." Adegan terakhir itulah, perampok yang pura-pura mau menolong, yang terekam oleh video amatir. Video itu dimuat di Youtube sehingga orang di seluruh dunia bisa melihatnya.
Menyusul serangan itu, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak telah memperingatkan warganya agar tetap waspada. Razak mengatakan dalam sebuah pesan di akun Twitter-nya pada Rabu malam bahwa ia prihatin dengan serangan tersebut. "Saya berharap warga Malaysia di London dan sekitarnya tetap waspada dan menjaga keamanan mereka sendiri," katanya.
Perdana Menteri Inggris David Cameron merujuk peristiwa yang menimpa Asyraf saat ia, Rabu, berikrar untuk memulihkan ketertiban setelah beberapa hari penjarahan dan kerusuhan melanda London dan kota-kota lain di Inggris. "Ketika kita melihat anak-anak 13 tahunan melakukan penjarahan dan tertawa-tawa, saat itu juga kita melihat seorang pemuda terluka dengan orang-orang berpura-pura membantu, sementara mereka merampoknya. Jelas bahwa ada hal-hal yang buruk dan salah di masyarakat kita," katanya.
Dalam perkembangan lain, 10 mahasiswa Malaysia telah pindah ke sebuah apartemen yang ditawarkan universitas mereka sebagai lokasi yang aman di pusat London. Komisi Tinggi Inggris di Malaysia mengatakan, 13.500 warga Malaysia saat ini sedang belajar di Inggris. Kementerian Luar Negeri Malaysia telah mendesak warganya untuk waspada dan menghindari daerah-daerah berisiko tinggi di London.
Asyraf menceritakan, anak-anak kecil ambil bagian dalam serangan terhadapnya. Ia mengatakan, kemalangannya bermula ketika ia diserang massa saat sedang mengendarai sepeda. "Ada anak-anak muda, anak-anak sekolah dalam kelompok. Mereka mengenakan hoodie dan terus menarik-narik saya," katanya dalam sebuah video yang direkam seorang temannya, Selasa, dari ranjang rumah sakit di London.
"Mereka mencoba untuk meraih telepon di saku sweater saya. Jadi, mereka menarik sepeda saya. Ketika mereka melakukan itu, saya terjatuh ke tanah. Rahang saya terluka. Ada darah," katanya dalam bahasa Melayu. Dalam video itu tampak wajahnya bengkak.
"Orang-orang melarikan diri dari lokasi kejadian. Orang-orang lain kemudian mendekati saya dan mengatakan mereka ingin membantu. Namun, orang-orang di belakang saya ternyata hanya mengambil barang-barang dari ransel saya." Adegan terakhir itulah, perampok yang pura-pura mau menolong, yang terekam oleh video amatir. Video itu dimuat di Youtube sehingga orang di seluruh dunia bisa melihatnya.
Menyusul serangan itu, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak telah memperingatkan warganya agar tetap waspada. Razak mengatakan dalam sebuah pesan di akun Twitter-nya pada Rabu malam bahwa ia prihatin dengan serangan tersebut. "Saya berharap warga Malaysia di London dan sekitarnya tetap waspada dan menjaga keamanan mereka sendiri," katanya.
Perdana Menteri Inggris David Cameron merujuk peristiwa yang menimpa Asyraf saat ia, Rabu, berikrar untuk memulihkan ketertiban setelah beberapa hari penjarahan dan kerusuhan melanda London dan kota-kota lain di Inggris. "Ketika kita melihat anak-anak 13 tahunan melakukan penjarahan dan tertawa-tawa, saat itu juga kita melihat seorang pemuda terluka dengan orang-orang berpura-pura membantu, sementara mereka merampoknya. Jelas bahwa ada hal-hal yang buruk dan salah di masyarakat kita," katanya.
Dalam perkembangan lain, 10 mahasiswa Malaysia telah pindah ke sebuah apartemen yang ditawarkan universitas mereka sebagai lokasi yang aman di pusat London. Komisi Tinggi Inggris di Malaysia mengatakan, 13.500 warga Malaysia saat ini sedang belajar di Inggris. Kementerian Luar Negeri Malaysia telah mendesak warganya untuk waspada dan menghindari daerah-daerah berisiko tinggi di London.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar