KODAM CENDRAWASIH BERDUKA
JAYAPURA, HALUAN — Kapten Inf Tasman, anggota Kodam XVII Cendrawasih tewas dibunuh sekelompok orang tidak dikenal (OKTK) di Jalan Baru Campwolker, Perumnas 3, Kelurahan Yabansai, Distrik Heram Abepura Papua, Selasa (23/8) sekitar pukul 07.00 WIB.
Putra Jorong Gantiang Bawah, Tanjung Alam, Tanah Datar itu ditemukan dengan kondisi mengenaskan. Terdapat luka tusukan di punggung dan bagian dadanya serta bagian tubuh lainnya.
Salah seorang keluarga korban Anton Yondra yang dihubungi di Batusangkar, Tanah Datar tadi malam mengatakan, jenazah Tasman sudah berada di Jakarta. “Saat ini (tadi malam-red) pihak keluarga tengah melakukan pertemuan apakah jenazah akan dibawa ke kampung halamannya atau dimakamkan di Jakarta. Kemungkinan besar dikebumikan di Jakarta,” katanya.
Almarhum meninggalkan tiga anak, dua laki-laki dan satu perempuan serta seorang istri, Rosy (50) yang berasal dari Koto Baru, Tanah Datar. Menurut Anton, adik korban sudah berangkat ke Jakarta untuk melihat langsung kondisi kakaknya.
Sementara Juru Bicara Kodam XVII Cenderaasih Letkol Inf Ali Bogra mengungkapkan, korban dihadang saat mengendarai sepeda motor, kemudian ditikam hingga tewas. Berdasarkan keterangan salah seorang saksi katanya, korban saat itu dengan berseragam dinas mengendarai sepeda motor Vario DS 2605 AY, hendak menuju kantor.
Namun, setibanya di tempat kejadian, ia dihadang dua orang tak dikenal. Saat korban berhenti, para pelaku langsung menikam. Korban tak berdaya melawan karena ditikam dari belakang dan depan. Ia pun tersungkur dari motornya dan tewas di tempat. “Pelaku membacok korban dengan pisau dan parang, hingga tewas, setelah itu para pelaku kabur,” tambah Ali.
Saat polisi tiba di TKP, korban ditemukan dalam kondisi tersungkur dan tewas di dekat motornya. Korban mengalami luka ibu jari sebelah kiri tergores, leher bagian kiri luka bacok, luka tusuk di bagian punggung sebelah kiri, dan luka tusuk di bagian perut sebelah kiri.
Hanya kemungkinan kecil korban tewas dirampok. “Sebab, kami belum tahu motifnya, karena tidak ada barang yang hilang,” imbuhnya.
Saat ini sejumlah barang bukti diamankan pihak keamanan yakni, sepeda motor Honda Vario milik korban, sebuah pisau dapur yang dibawa pelaku. Sedangkan jenasah Kapten Tasmin dievakuasi ke RS Marthen Indey sebelum diterbangkan ke Jakarta.
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Erfi Triassunu prihatin atas tewasnya anggota Bintal Kodam XVII/ Cederawasih itu. Namun, Erfi memerintahkan seluruh prajurit agar tidak terpancing dengan aksi provokasi kelompok-kelompok yang tidak menginginkan Papua sebagai tanah damai. “Kendalikan diri dan hindari aksi balas dendam secara orang perorang maupun kelompok,” ujar Erfi Triassunu dalam keterangan persnya di Papua.
Walau begitu, dia meminta agar seluruh prajurit tetap waspada pada setiap kegiatan yang dinilai mencurigakan, serta mengantisipasi berbagai tindakan yang dapat mengancam individu maupun kelompok sesuai dengan prosedur tetap yang telah digariskan.
Dia mengatakan, pihaknya saat ini sudah menyerahkan sepenuhnya kepada Polda Papua untuk memroses motif penganiayaan hingga menewaskan Kapten Inf Tasman. “Pangdam XVII/Cenderawasih menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus tersebut pada Polda Papua sehingga dapat diungkap motif tindakan pelaku,” katanya.
Kepada seluruh elemen masyarakat pecinta damai, dia juga mengajak agar secara sinergis bekerjasama dengan aparat keamanan, untuk menciptakan rasa aman melalui pengamanan swakarsa dilingkungan masing-masing. “Serta melaporkan kepada pihak berwajib atas terjadinya aksi kekerasan maupun segala gejala yang memungkinkan terjadinya aksi kekerasan,” katanya.
Sementara sekityar pukul 08.15 WIT Satdalmas Polresta Jayapura berhasil mengamankan satu orang yang diduga pelaku (menurut keterangan saksi). Adapun identitas pelaku adalah Julianus Wenda, 32 tahun, yang beralamat rumah di Belakang Bhayangkara.
Berdasarkan keterangan dari pelaku yang tertangkap, tim gabungan TNI dan Brimobda Papua mendatangi salah satu rumah yang diduga sebagai tempat para pelaku, kemudian langsung melakukan pemeriksaan dan penggeledehan.
Dari hasil penggeledahan tersebut, ditangkap lagi satu orang yang diduga pelaku yang bernama Andi Tabuni, 28 tahun, yang beralamat rumah di belakang Bhayangkara, serta barang bukti dua kaos putih dan biru satu jean biru yang diduga digunakan pelaku.
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua, Irjen Polisi Bikman L Tobing menegaskan, kasus kematian Tasman tidak ada hubungannya dengan gerakan Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang berbasis di Jayapura
“Setelah diselidiki, itu kriminal biasa. Jadi tidak ada hubungannya dengan gerakan OPM,” tegasnya kepada wartawan usai menggelar pertemuan tertutup dengan sejumlah pejabat Kodam XVII Cenderawasih, di Mapolresta Jayapura kemarin. (h/aci/doi/kcm/vvn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar