CRASH
Davide Brivio (kiri) dan Valentino Rossi, ketika mereka sama-sama masih berada di Yamaha. Kini Rossi sudah pindah ke Ducati dan Brivio pun hengkang.
TERKAIT:
KOMPAS.com — Valentino Rossi masih sangat termotivasi untuk menaklukkan Ducati sehingga bisa mengubah tim yang bermarkas di Bologna, Italia, itu kembali menjadi motor juara dunia. Demikian pandangan mantan bos pabrik Yamaha, Davide Brivio, yang mengakui bahwa Rossi sudah mengubah perspektifnya dalam persaingan musim 2011.
Memang, fakta menunjukkan bahwa Rossi sedang dalam masa kesulitan sejak bergabung dengan Ducati. "The Doctor" belum mampu melakukan perubahan besar untuk mengembangkan Desmosedici sehingga mereka masih terpuruk.
Meskipun demikian, Brivio punya optimisme bahwa Rossi akan keluar dari kesulitan yang menghadangnya karena juara dunia tujuh kali MotoGP tersebut mempunyai mental baja dalam menghadapi persoalan seperti sekarang. Sedikit pembuktiannya, mantan pebalap Honda dan Yamaha tersebut secara perlahan bisa memangkas gap dengan Casey Stoner yang sangat perkasa menggunakan Honda RC212V, serta dengan Yamaha YZR-M1 tunggangan juara dunia Jorge Lorenzo.
"Dia masih sangat termotivasi dan ia melihat Ducati bekerja sangat keras. Valentino bekerja sangat keras meskipun telah mengubah pandangannya. Bukan kebiasaan Valentino jika hanya bertarung untuk posisi lima atau enam. Tapi pekerjaannya sedang berlangsung dan butuh beberapa waktu dalam proses pengembangan," ujar Brivio, yang pernah menjadi manajer Rossi, kepada MCN.
"Valentino adalah seorang pebalap dan dia ingin menang besok. Tapi dia harus bersabar. Sekarang dia perlu kesabaran dalam proyek ini, yang dulu tidak pernah dialami dalam kariernya. Yang pasti, dia sedang dalam kesulitan untuk ini, karena selama bertahun-tahun dia meraih kemenangan dan juara dunia.
"Sekarang dia harus mengubah pemikirannya. Beruntung, dia sudah lebih dewasa sekarang, jadi mungkin dia dapat mengatasi persoalan dengan lebih baik, dan fakta bahwa dia sudah meraih banyak kemenangan memberi arti anda masih tetap percaya diri."
Dia masih sangat termotivasi dan ia melihat Ducati bekerja sangat keras. Bukan kebiasaan Valentino jika hanya bertarung untuk posisi lima atau enam
Meskipun demikian, Brivio punya optimisme bahwa Rossi akan keluar dari kesulitan yang menghadangnya karena juara dunia tujuh kali MotoGP tersebut mempunyai mental baja dalam menghadapi persoalan seperti sekarang. Sedikit pembuktiannya, mantan pebalap Honda dan Yamaha tersebut secara perlahan bisa memangkas gap dengan Casey Stoner yang sangat perkasa menggunakan Honda RC212V, serta dengan Yamaha YZR-M1 tunggangan juara dunia Jorge Lorenzo.
"Dia masih sangat termotivasi dan ia melihat Ducati bekerja sangat keras. Valentino bekerja sangat keras meskipun telah mengubah pandangannya. Bukan kebiasaan Valentino jika hanya bertarung untuk posisi lima atau enam. Tapi pekerjaannya sedang berlangsung dan butuh beberapa waktu dalam proses pengembangan," ujar Brivio, yang pernah menjadi manajer Rossi, kepada MCN.
"Valentino adalah seorang pebalap dan dia ingin menang besok. Tapi dia harus bersabar. Sekarang dia perlu kesabaran dalam proyek ini, yang dulu tidak pernah dialami dalam kariernya. Yang pasti, dia sedang dalam kesulitan untuk ini, karena selama bertahun-tahun dia meraih kemenangan dan juara dunia.
"Sekarang dia harus mengubah pemikirannya. Beruntung, dia sudah lebih dewasa sekarang, jadi mungkin dia dapat mengatasi persoalan dengan lebih baik, dan fakta bahwa dia sudah meraih banyak kemenangan memberi arti anda masih tetap percaya diri."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar