Kompas.com/Adhika PertiwiRichard Miles, penulis buku Bule Juga Manusia
JAKARTA, KOMPAS.com - Richard Miles sering menganggap dirinya terlalu Indonesia. Pria berkebangsaan Australia itu adalah penulis buku "Bule Juga Manusia". Saat berbincang denganKompas.com, ia mengungkapkan kecintaannya pada Indonesia melalui buku ini.
“Kalau kebanyakan bule menulis buku tentang Indonesia dari pandangan budaya atau tradisi, saya ingin menulis dari pengalaman-pengalaman memalukanku di Indonesia,” kata Richard kepadaKompas.com di Jakarta, Senin (26/9/2011).
Buku yang terbit pertama kali pada awal Desember 2010 ini merupakan tulisan blog yang dibukukan. Pemilihan judul ‘Bule Juga Manusia’, menurut Richard, untuk mengubah stereotip orang Indonesia mengenai sosok bule yang selalu dianggap lebih dalam segala hal. Richard mengatakan bahwa bule juga sama saja, bisa melakukan hal-hal konyol dan memalukan.
Melalui buku ini Richard ingin mengenalkan Indonesia dengan cara yang berbeda. Buku tersebut ditulis selama satu tahun yang berisi cerita pendek mengenai kisahnya selama berkunjung ke Indonesia.
Richard cukup menguasai bahasa Indonesia dengan baik. Seperti tertuang dalam kisah di bukunya, sejak kecil Richard sudah belajar Bahasa Indonesia di sekolahnya di Adelaide, Australia. Tidak hanya itu, bule satu ini juga mempelajari bahasa Indonesia dengan cara mendengarkan lagu-lagu Sheila On 7.
“Saya belajar Bahasa Indonesia dari mengartikan lagu-lagu Sheila On 7, makanya saya sangat nge-fans dangan mereka. Beruntung sekali saat berkunjung ke Yogyakarta saya bisa bertemu dengan personil Sheila On 7,” katanya.
Awal mula Richard menuliskan kisahnya di blog adalah ketika temannya, Raditya Dika yang merupakan penulis buku Kambing Jantan, menyarankan Richard untuk menulis di blog.
Akhirnya, blog inilah yang menjadi pelampiasan Richard yang dijuluki "bule ngehe" untuk berbagi cerita mengenai perjalanan atau cerita sehari-harinya yang ditulis dalam bahasa Indonesia.
Buku ini menceritakan berbagai macam kisah mulai dari cerita tisu versus air saat pengalamannya pertama kali buang hajat di Indonesia. Kemudian, kisah kecintaannya pada band lokal Indonesia, dan pengalaman lain saat berkunjung ke kota-kota di Indonesia.
Saat ditanya mengenai keinginan menjadi Warga Negara Indonesia, Richard berkata, “saya memang mempunyai keinginan untuk tinggal dalam waktu lama di Indonesia, tetapi jika ditanya mengenai menjadi WNI, I think being Australian is who I am.”
TERKAIT:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar