PEMILIHAN REKTOR UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG, HALUAN — Werry Darta Taifur memuncaki suara dalam Pemilihan Rektor (Pilrek) Universitas Andalas tahap dua di tingkat senat. Ia unggul dua suara dari Edison Munaf (40 suara). Novesar Jamarun, yang di tingkat dosen memuncaki, gagal melaju karena hanya memperoleh suara (25). Ia berada di peringkat keempat sementara calon yang akan diajukan ke Menteri hanya tiga orang.
Lima calon Rektor Unand yang dipilih di tingkat senat Senin (26/9) memajukan lima calon yang lolos pemilihan di tingkat dosen, yang pemilihan telah dilakukan pada (21/9). Menurut Ketua Pilrek Prof Elvi Sahlan Ben, pemilihan dilakukan secara tertutup.
Senat yang memiliki hak pilih berjumlah 162 orang, tersebar di 11 fakultas. Senat terbanyak berada di Fakultas Pertanian 26 orang, Fakultas Peternakan 23 orang, Fakultas MIPA 21 orang, Fakultas Kedokteran 19 orang, Fakultas Ekonomi dan Farmasi 16 orang, Fakultas Hukum 12 orang, Fakultas Teknik 9 orang, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik 7 orang, dan Fakultas Sastra dan Fakultas Teknologi Pertanian 6 orang.
Dalam pemilihan, seperti disebutkan Elvi, Werry Darta Taifur memperoleh suara 42, Edison Munaf 40 suara, Helmi 28 suara, Novesar Jamarun 25 suara, dan Masrul 16 suara. Satu suara abstain karena tak melakukan pencoblosan.
Sepuluh orang anggota senat lainnya tak mempergunakan hak suaranya. Menurut Elvi, sepuluh orang anggota senat itu sedang tugas di luar negeri.
Menurut Elvi, pemilihan dilakukan diawali dengan penyampaian visi dan misi calon, senat menguji visi dan misi tersebut dengan pertanyaan. Tanya jawab dilakukan dalam dua bahasa: Indonesia dan Inggris.
Garis besar pertanyaan senat, kata Elvi, lebih kepada tata cara pengelolaan Unand ke depan, integritas, kemampuan, dan pengalaman. “Makanya, suara senat berbeda dari suara dosen. Karena ada pengujiannya,” kata Elvi. Novesar Jamarun yang pada tingkat dosen memuncaki suara sebanyak 206, di tingkat senat harus puas berada di peringkat keempat.
Pengelolaan Unand
Dalam visi misi kelima calon, dalam wawancara Haluan sesudah pemilihan, kurang lebih menyampaikan program yang hampir mirip.
Calon rektor dari Fakultas Kedokteran Masrul misalnya menyebutkan, menitikberatkan kepada tata kelola organisasi. Ia katanya, akan memperketat kompetensi lulusan dan tata kelola keungan yang sehat.
Novesar Jamarun berniat menjadikan Unand sebagai perguruan tinggi yang terkemuka, unggul, dan kompetitif. Salah satu yang akan dilakukan oleh Pembantu Rektor III Unand ini dengan meningkatkan publikasi ilmiah dan perolehan hak cipta (HAKI).
Helmi lebih menonjolkan prinsip manajemen dalam visi dan misinya. Menurutnya, alokasi keuangan itu dengan mendahulukan apa yang didahulukan. Tiga titik fokusnya adalah penelitian, pendidikan, dan pengabdian masyarakat.
Edison Munaf mengajukan lima poin penting: riset, kesetaraan, mahasiswa dan staf, mengajar dan kebersamaan. Ia menyingkatnya dengan Restu. Ia yakin, program kerja tersebut akan mampu dilaksanakannya, dengan pengalaman yang dimiliki.
Werry Darta Taifur yang memenangi suara di tingkat senat, memfokuskan penyampaiannya kepada publikasi ilmiah di tingkat internasional. Program keluar, dosen di Fakultas Ekonomi ini menjanjikan akan mencari penghasilan tambahan, tapi bukan dari aktivitas belajar-mengajar.
Masih Ketat
Meski Werry Darta Taifur terpilih dengan suara terbanyak di tingkat senat, namun pemilihan di tingkat menteri dinilai masih akan ketat. Dalam statuta pemilihan yang mengacu kepada Permendiknas No. 24 tahun 2010, menteri pada pemilihan terakhir memiliki hak suara sebanyak 35 persen, selebihnya suara anggota senat.
Menurut Ketua Pemilihan Rektor Elvi Sahlan Ben, dengan suara 35 persen yang dimiliki menteri, jelas akan mempengaruhi hasil akhir. Apakah ketiga calon ini akan diuji lagi pada pemilihan di tingkat menteri, Elvi belum mau berkomentar.
Tapi, katanya, jelas menteri akan memilih dengan pertimbangan untuk kemajuan Unand. Acuannya kepada integritas, kemampuan, dan pengalaman.
Ketiga calon yang lolos tersebut, dari data yang dimiliki Haluan, Werry Darta Taifur memiliki pengalaman sebagai Sekretaris Pusat Studi Kependudukan Unand 1993-1996, Koordinator Pelaksana Program Magister PPn Tailor Made, Program Pascasarjana Unand 2004-2006. Peraih Dosen Teladan I Fakultas Ekonomi Unand tahun 1992 ini juga menjabat Ketua di Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Sumbar periode 2011-2014.
Edison Munaf memiliki pengalaman yang kompleks. Ia pernah menjadi Kepala Labor, Ketua Jurusan, Dekan, Pembantu Rektor I, Pejabat Rektor (era Marlis Rahman), dan Atase Pendidikan di Tokyo. Ia menguasai dua bahasa asing: Jepang dan Inggris.
Helmi pernah menjadi Ketua Lembaga Penelitian Unand pada 2006-2007. Ia juga Koordinator Kerjasama European Union (EU)-Asia Link Programme, dan Pembantu Rektor IV Bidang Kerjasama periode 2010-2014. Menurut Elvi, pemilihan yang melibatkan Kemendiknas ini akan dilangsungkan pada 12 Oktober. (h/adk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar