K49-11Ibu Eva Rosana (sebelah kanan) bersama puri dan suaminya tengah menunggu untuk melanjutkan perjalanannya ke Solo. Ia bersama suami dan anaknya ketinggalan bus ketika pergi ke toilet saat terjebak macet di Cipeundeuy, Subang, Jawa Barat, Minggu (28/08/2011).
TERKAIT:
SUBANG, KOMPAS.com — Ibu Eva Rosana (45) bersama suami dan putrinya tampak lelah. Dari Pinang Ranti, Jakarta Timur, keluarga ini hendak mudik ke Solo, Jawa Tengah, menggunakan bus antarkota antarprovinsi (AKAP). Ketika terjadi macet di Cipeundeuy, Subang, Jawa Barat, mereka turun ke toilet untuk buang air kecil.
"Saat macet di Cipeundeuy, kami bertiga ke toilet dulu karena sudah tidak tahan ingin buang air kecil. Namun, ketika kembali menuju bus, kemacetan telah lancar lagi. Bus yang kami tumpangi telah pergi jauh," jelas Eva kepada Kompas.com, Minggu (28/8/2011) di Pos Gatur Wesel, Subang, Jawa Barat.
Mereka berusaha mengejar bus dengan ojek. Sia-sia. Bus tidak terkejar. Akhirnya mereka diantar tukang ojek ke Pos Gatur di Wesel, Subang. Polisi berupaya agar keluarga ini bisa melanjutkan perjalanan.
Alternatifnya adalah menghubungi pihak pengelola bus untuk mengangkut mereka dengan bus jurusan yang sama. Alternatif lainnya, mengantarkan mereka ke lokasi pemberhentian bus yang bersangkutan.
Tidak mudah turun bila terjebak macet. Kalaupun ada keperluan mendadak, disarankan untuk memberitahukan kepada kondektur atau petugas bus sehingga ketika bus akan berangkat tidak ketinggalan.
Sementara itu, kondisi lalu lintas di jalur Tengah Subang pagi ini, Minggu (28/8/2011), terpantau sangat ramai oleh pemudik yang menggunakan kendaraan roda empat, baik mobil pribadi maupun bus menuju Cirebon.
Dari pengamatan di lapangan, kerapatan kendaraan 25-35 unit per menit dengan kecepatan 50-60 km per jam. Sementara pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua hanya tampak beberapa unit menuju arah yang sama.
Sementara itu, dari Pos Panorama Pamanukan diperoleh informasi, kendaraan di jalur pantura didominasi kendaraan roda dua seperti hari kemarin. Diperkirakan puncak arus mudik akan terjadi pada sore hari dan malam hari nanti.
"Saat macet di Cipeundeuy, kami bertiga ke toilet dulu karena sudah tidak tahan ingin buang air kecil. Namun, ketika kembali menuju bus, kemacetan telah lancar lagi. Bus yang kami tumpangi telah pergi jauh," jelas Eva kepada Kompas.com, Minggu (28/8/2011) di Pos Gatur Wesel, Subang, Jawa Barat.
Mereka berusaha mengejar bus dengan ojek. Sia-sia. Bus tidak terkejar. Akhirnya mereka diantar tukang ojek ke Pos Gatur di Wesel, Subang. Polisi berupaya agar keluarga ini bisa melanjutkan perjalanan.
Alternatifnya adalah menghubungi pihak pengelola bus untuk mengangkut mereka dengan bus jurusan yang sama. Alternatif lainnya, mengantarkan mereka ke lokasi pemberhentian bus yang bersangkutan.
Tidak mudah turun bila terjebak macet. Kalaupun ada keperluan mendadak, disarankan untuk memberitahukan kepada kondektur atau petugas bus sehingga ketika bus akan berangkat tidak ketinggalan.
Sementara itu, kondisi lalu lintas di jalur Tengah Subang pagi ini, Minggu (28/8/2011), terpantau sangat ramai oleh pemudik yang menggunakan kendaraan roda empat, baik mobil pribadi maupun bus menuju Cirebon.
Dari pengamatan di lapangan, kerapatan kendaraan 25-35 unit per menit dengan kecepatan 50-60 km per jam. Sementara pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua hanya tampak beberapa unit menuju arah yang sama.
Sementara itu, dari Pos Panorama Pamanukan diperoleh informasi, kendaraan di jalur pantura didominasi kendaraan roda dua seperti hari kemarin. Diperkirakan puncak arus mudik akan terjadi pada sore hari dan malam hari nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar