KOMPAS/LUCKY PRANSISKA
Ilustrasi
TERKAIT:
LAMPUNG, KOMPAS.com - Harga bensin eceran di sejumlah desa di Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, rata-rata mencapai Rp 7.000/liter selama perayaan Idul Fitri 1432 H.
Sejumlah pedagang pengecer bensin di Desa Kampung Baru, Kecamatan Punduh Pedada, Kabupaten Pesawaran, sekitar 60 km barat daya Kota Bandarlampung, Kamis, mengatakan hingga hari kedua Lebaran 2011 mereka menjual bensin murni Rp 7.000/liter.
Harga itu lebih tinggi dibandingkan hari biasa yang hanya sebesar Rp 5.000/liter, sedangkan harga di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Rp 4.500/liter.
"Kalau bensin murni kami jual Rp 7.000/liter, sedangkan kalau bensin campur lebih tinggi lagi Rp 8.000/liter," kata pedagang bensin di desa itu, Kiki.
Dia mengatakan harga jual bensin eceran yang cukup tingga karena dirinya membeli sudah dengan harga mahal, sementara persediaan dagangan semakin menipis, sedangkan permintaan meningkat.
"Waktu mau Lebaran kami agak sulit mendapatkan bensin, apalagi di desa karena harus pergi ke kota dan terkadang harus antre di SPBU," katanya.
Kiki mengatakan sehari sebelum Lebaran dirinya masih mempunyai persediaan bensin 300 liter, sedangkan pada Kamis (1/9/2011) malam persediaan tinggal sekitar 100 liter. "Persediaan semakin menipis, namun kami sudah meminta untuk dikirim lagi agar dagangan jangan sampai telat," katanya.
Para pedagang BBM di perdesaan, kata dia, biasanya mendapatkan dagangan dengan cara memesan dari pelanggan yang biasa membeli BBM di SPBU di kota yang jaraknya puluhan kilometer dari desanya atau membeli langsung ke SPBU di kota. "Terkadang untuk mendapatkannya sulit, apalagi kalau pas giliran terjadi antrean di SPBU," katanya.
Meski demikian, katanya, persediaan dan permintaan BBM khususnya bensin di perdesaan Lampung khususnya di Kabupaten Pesawaran pada Lebaran 2011 relatif lancar dan tidak sampai terjadi kelangkaan.
Hal itu jauh lebih baik jika dibandingkan dengan Lebaran beberapa tahun lalu di mana bensin sempat langka, sehingga harganya di perdesaan mencapai Rp 10.000, bahkan di daerah pedalaman sempat ada yang mencapai Rp 15.000/liter. Itu pun sulit didapat. "Pada Lebaran 2011 lumayan, meski harganya naik tapi barangnya ada," kata Kiki menambahkan.
Sementara itu sejumlah SPBU di Kota Bandalampung dan Kabupaten Pesawaran selain beroperasi selama 24 jam ada SPBU yang menambah jam operasinya. SPBU di Telukbetung Kota Bandarlampung misalnya, pada malam Lebaran buka hingga pukul 23.00 WIB, biasanya sudah tutup pada pukul 22.00 WIB, untuk melayani permintaan konsumen yang meningkat menjelang dan selama Lebaran.
Sejumlah pedagang pengecer bensin di Desa Kampung Baru, Kecamatan Punduh Pedada, Kabupaten Pesawaran, sekitar 60 km barat daya Kota Bandarlampung, Kamis, mengatakan hingga hari kedua Lebaran 2011 mereka menjual bensin murni Rp 7.000/liter.
Harga itu lebih tinggi dibandingkan hari biasa yang hanya sebesar Rp 5.000/liter, sedangkan harga di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Rp 4.500/liter.
"Kalau bensin murni kami jual Rp 7.000/liter, sedangkan kalau bensin campur lebih tinggi lagi Rp 8.000/liter," kata pedagang bensin di desa itu, Kiki.
Dia mengatakan harga jual bensin eceran yang cukup tingga karena dirinya membeli sudah dengan harga mahal, sementara persediaan dagangan semakin menipis, sedangkan permintaan meningkat.
"Waktu mau Lebaran kami agak sulit mendapatkan bensin, apalagi di desa karena harus pergi ke kota dan terkadang harus antre di SPBU," katanya.
Kiki mengatakan sehari sebelum Lebaran dirinya masih mempunyai persediaan bensin 300 liter, sedangkan pada Kamis (1/9/2011) malam persediaan tinggal sekitar 100 liter. "Persediaan semakin menipis, namun kami sudah meminta untuk dikirim lagi agar dagangan jangan sampai telat," katanya.
Para pedagang BBM di perdesaan, kata dia, biasanya mendapatkan dagangan dengan cara memesan dari pelanggan yang biasa membeli BBM di SPBU di kota yang jaraknya puluhan kilometer dari desanya atau membeli langsung ke SPBU di kota. "Terkadang untuk mendapatkannya sulit, apalagi kalau pas giliran terjadi antrean di SPBU," katanya.
Meski demikian, katanya, persediaan dan permintaan BBM khususnya bensin di perdesaan Lampung khususnya di Kabupaten Pesawaran pada Lebaran 2011 relatif lancar dan tidak sampai terjadi kelangkaan.
Hal itu jauh lebih baik jika dibandingkan dengan Lebaran beberapa tahun lalu di mana bensin sempat langka, sehingga harganya di perdesaan mencapai Rp 10.000, bahkan di daerah pedalaman sempat ada yang mencapai Rp 15.000/liter. Itu pun sulit didapat. "Pada Lebaran 2011 lumayan, meski harganya naik tapi barangnya ada," kata Kiki menambahkan.
Sementara itu sejumlah SPBU di Kota Bandalampung dan Kabupaten Pesawaran selain beroperasi selama 24 jam ada SPBU yang menambah jam operasinya. SPBU di Telukbetung Kota Bandarlampung misalnya, pada malam Lebaran buka hingga pukul 23.00 WIB, biasanya sudah tutup pada pukul 22.00 WIB, untuk melayani permintaan konsumen yang meningkat menjelang dan selama Lebaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar