Featured Video

Jumat, 23 September 2011

Kata Norman Camaru, Gelar Briptu Tidak Penting Baginya

Masih belum lupa ingatan kita dengan hebohnya lagi India 'Chaiyya-chaiyya' yang dinyanyikan Briptu Norman Kamaru beberapa bulan lalu, kini heboh lagi pemberitaan tentang Briptu Norman. Pria yang melejit lantaran video kocaknya diunggah ke Youtube ini mengambil keputusan penting: keluar dari Brimob.


Keputusan Norman untuk keluar dari korps yang telah membesarkannya itu mengagetkan banyak pihak. Bahkan Kapolri Jenderal Timur Pradopo pun ikut bersuara, meski tidak secara tegas mengabulkan atau menolak pengajuan mundur Norman.

"Tetapi intinya, siapa pun kita akan berikan kesempatan berkarir kalau itu memang lebih maju," kata Timur sebelum menghadiri rapat terbatas bidang Polhukam di Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (19/9/2011) lalu.

Keluarga Briptu Norman sendiri yang mengajukan surat permohonan pengunduran diri. Mereka diterima langsung oleh Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Bahrul Alam. Keluarga mengaku pengunduran diri Norman terkait dengan keinginan Norman agar bisa bebas tampil di layar kaca.

"Mau minta mohon doa restu dari Bapak. Norman mau mundur," kata Idris Kamaru kepada Anton di ruang Humas Mabes Polri Senin lalu.

Sebenarnya, mundurnya Norman ini disayangkan oleh Polri. Sebagai anggota Brimob Polda Gorontalo, Briptu Norman Kamaru dinilai sebagai anggota Polri yang bekerja bagus.

"Ya tentu (kecewa). Norman adalah anggota yang bagus, kerja samanya bagus. Kita sayangkan keluar. Itu merupakan aset kita," kata Anton usai bertemu keluarga Norman.

Lantaran Briptu Norman belum melewati masa ikatan dinasnya di Polri selama 10 tahun, maka harus ada prosedur yang harus ia jalani sebelum keluar dari institusi penegak hukum tersebut. Di antaranya dia harus mengganti semua biaya pendidikan selama berdinas. Terkait dengan hal ini, Norman mengaku siap untuk mengganti semua biaya pendidikan.

Apa alasan Norman mundur? Ada 3 alasan yang disampaikan Norman dalam surat pengunduran dirinya yang diterima Divisi Humas Mabes Polri. 3 Alasan tersebut yakni Norman hendak merawat orangtuanya, ingin bekerja di luar polisi, dan ingin mengembangkan bakatnya.

Muncul kabar tidak sedap perihal kemunduran diri Norman. Briptu Norman ingin mundur karena adanya kontrak dengan perusahaan rekaman PT Falcon Interactive sebesar lebih dari Rp 5 miliar?

"Kalau alasan pastinya dia mau keluar, yang tahu itu hanya dia sendiri. Tapi kontrak Norman yang revisi, lebih dari Rp 5 miliar," ujar kuasa hukum PT Falcon Interactive, Andri W Kusumah dalam jumpa pers di kantor pengacara Farhat Abbas di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (20/9/2011) lalu.

Jumlah uang tersebut memang fantastis. Berapa lama Norman akan mendapatkan uang sebanyak itu jika masih terus menjadi seorang anggota Brimob?

Wakapolri Komjen Pol Nanan Soekarna Polri mempersilakan Briptu Norman Kamaru mundur dari Kepolisian. Namun, Norman tidak mudah begitu saja keluar karena harus ada kewajiban yang ia lakukan.

"Itu hak masing-masing, tapi ada kewajiban juga. Kita berharap seharusnya dia bermanfaat untuk polisi dan juga masyarakat," kata Nanan kemarin di Mabes Polri.

Nanan berharap sosok Norman yang bisa menghibur masyarakat sangat bermanfaat bagi Polri. Namun Polri tetap tidak bisa memaksa Norman. "Tapi ada kewajiban juga, masih memakai seragam dinas tidak boleh meninggalkan tempat. Soal dia mau mengundurkan diri terserah Norman," ujar Nanan.

Briptu Norman menjadi daya tarik lantaran sebagai polisi dia menunjukkan sisi manusiawi, dengan bernyanyi dan berjoget hingga akhirnya diuggah ke Youtube. Apakah Norman masih tetap mempesona setelah nanti titel Briptu-nya tidak ada? Kita tunggu saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar