SHUTTERSTOCK
Ilustrasi
JAKARTA, Internet dinilai mampu menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Caranya, dengan menggunakan internet untuk membantu peningkatan bisnisnya masing-masing.
Dalam laporan "Peran Internet terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia" yang dirilis oleh Deloitte Access Economics mewakili Google Asia Pasifik, menjelaskan, kontribusi internet terhadap ekonomi Indonesia mencapai 1,6 persen atau sekitar Rp 116 triliun atau setara 13 miliar dollar AS dari total pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia di tahun 2011.
Dalam lima tahun ke depan, kontribusi internet akan meningkat tiga kali lebih cepat daripada pertumbuhan ekonomi Indonesia dan diharapkan mencapai 2,5 persen dari total (PDB hingga 2016 atau mencapai Rp 324 triliun.
Direktur Deloitte Access Economics Ric Simes menyatakan, pertumbuhan internet tersebut justru mengalahkan pertumbuhan industri lainnya, seperti tekstil dan produk kulit olahan.
Direktur Deloitte Access Economics Ric Simes menyatakan, pertumbuhan internet tersebut justru mengalahkan pertumbuhan industri lainnya, seperti tekstil dan produk kulit olahan.
Dengan menggunakan internet, para pelaku bisnis atau individu yang melakukan usaha di internet dapat meningkatkan pendapatan bisnisnya. Manfaat internet yang dirasakan langsung oleh para pelaku bisnis di Indonesia adalah sebagai berikut.
- Mampu menggarap peluang pasar lokal (dirasakan oleh 78 persen responden)
- Biaya promosi yang murah (70 persen)
- Sistem distribusi yang murah (65 persen)
- Memperoleh pasar baru di Indonesia (60 persen)
- Dapat mengakses pasar yang lebih luas (15 persen)
"Kontribusi internet terhadap ekonomi Indonesia itu angka yang positif. Nilai tersebut akan berdampak ke sektor ekonomi lainnya sehingga juga akan meningkatkan PDB Indonesia," kata Ric di Jakarta, Selasa (13/12/2011).
Dengan kekuatan internet, pembelanjaan di dunia maya (e-commerce) diperkirakan akan mencapai Rp 2 triliun atau setara 230 juta dollar AS selama 2010 atau kurang dari 0,1 persen dari PDB.
Survei ini dilakukan Deloitte Access Economics terhadap 200 pengusaha usaha kecil dan menengah (UKM) di beberapa kota di Indonesia.
Survei ini dilakukan Deloitte Access Economics terhadap 200 pengusaha usaha kecil dan menengah (UKM) di beberapa kota di Indonesia.
KOMPAS.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar