Kendaraan tradisional osoh yang telah ditelan zaman ternyata masih bernilai ekonomis bagi masyarakat di daerah terpencil dalam kabupaten Agam wilayah barat terutama pada daerah yang belum dapat dilalui kendaraan bermotor.
Kendaraan osoh terbuat dari kayu, tanpa roda dan ditarik oleh kerbau atau sapi. Disebut osoh karena jalannya maosoh.
KeDitulis oleh Teguh . unggulan kendaraan itu dapat berjalan di hutan atau di tempat-tempat lain yang tidak dapat dilewati kendaraan pakai roda. Keunggulan lainnya tentu hemat biaya, pemiliknya tidak perlu memikirkan bahan bakar minyak (BBM), ban dan suku cadang berharga mahal, cukup hanya memikirkan rumput untuk makan sapi atau kerbau.
Bagi masyarakat, kendaraan tersebut sangat bermanfaat untuk membawa hasil hutan dan hasil tani dari tempat yang tidak dilewati jalan raya.
Menurut Mak Inggi salah seorang pemilik osoh di Nagari III Koto Silungkang, Kecamatan Palembayan modal sebuah osoh setara dengan harga sebuah motor. Untuk osoh hanya diperlukan kerbau atau sapi seharga sekitar Rp10 juta dan beberapa batang kayu, plus ongkos tukang.
Kata Mak Inggi lagi, daya angkut osoh sampai 150 kg,itu tergantung kepada besar kecil hewan penarik. Sekarang kendaraan itu banyak digunakan untuk mengangkut buah sawit dari kebun ke pinggir jalan raya.
Ongkos angkut 1 kg buah sawit dengan jarak sekitar 3-4 km Rp300/kg. Jadi kalau osoh mengangkut 150 kg sawit berarti pemiliknya mengantongi upah Rp45.000 hanya dalam waktu 1 atau 2 jam. Kalau sawit musim panen banyak sebuah osoh bisa menambang 2 kali dalam sehari. Pendapatan osoh cukup lumayan, lebih banyak dari pendapatan sebuah ojek..
Apalagi kalau osoh mengangkut kayu balok dari hutan ke pinggir jalan jalan raya, upahnya lebih besar lagi sekitar Rp500.000/kubik, kalau mengangkut kayu illegal ongkosnya akan bertambah mahal dan memang pelaku illegal loging sangat tergantung dengan keberadaan osoh itu.
Kendaraan osoh yang paling banyak terdapat dalam kabupaten Agam di kecamatan Palembayan dan Ampek Nagari karena di kecamatan tersebut masih banyak daerah terepencil yang tidak dapat dilalui kendaraan bermotor. (h/ks)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar