Zimbio
Giovanni Trapattoni
ROMA - Pelatih gaek asal Italia Giovanni Trapattoni menyayangkan dampak negatif yang timbul akibat skandal pengaturan skor serta taruhan ilegal terbaru di ranah sepakbola Italia. Apalagi, kasus terbaru ini melibatkan Doni, yang pernah memperkuat skuad Italia di Piala Dunia 2002.
"Saya mengira dia pemain yang cerdas, kini saya berubah pikiran karena dia berakhir di tempat yang tidak seharusnya," ujar Trapattoni.
Seperti diberitakan sebelumnya, Doni diciduk polisi atas tuduhan terlibat dalam skandal pengaturan skor. Tapi, Doni tidak sendiri. Ia digiring ke kantor polisi bersama 16 orang lainnya; terdiri dari mantan pemain dan pemain yang masih aktif di klub Serie B, serta ofisial pertandingan.
Meski menyayangkan jalan buruk yang diambil Doni, pelatih 72 tahun lebih menyayangkan bagaimana skandal terbaru ini akan lebih mempertajam stereotip warga Italia sebagai 'mafia'.
"Ada sejumlah kegetiran. Saya merujuk pada kami, para pelatih yang bekerja di luar negeri. Tentu saja kami merasa getir karena akhirnya kami dicap sebagai penipu dari Italia. Kata pertama yang digunakan (untuk menggambarkan skandal tersebut) adalah 'mafia Italia' dan itu sangat tidak menyenangkan," keluh Trapattoni seperti dilansir goal.
"Terdapat sebuah sistem, bukan hanya dari kalangan Italia, bahwa siapapun yang bertaruh adalah bagian dari pertandingan sepakbola tapi mereka yang tidak melakukan taruhan adalah pesepakbola," imbuhnya lagi.
"Jika kemudian muncul sistem dimana pertandingan bisa dimanipulasi dan dipermainkan, itu adalah tamparan yang akan merusak sepakbola," tutup mantan pelatih Azzurri dan Bayern Munich.
Editor: Toni Bramantoro
Tidak ada komentar:
Posting Komentar