Demo ke pabrik Foxconn (gettyimages)
Beberapa pihak pun mulai mengangkat isu pemboikotan terhadap gadget produksi Apple atau mungkin gadget buatan produsen lain. Sebab mereka menilai sungguh tidak adil para buruh diperlakukan dengan semena-mena.
Beberapa media di mancanegara mengangkat isu tentang pemboikotan tersebut. Dan Lyons, reporter teknologi berpengaruh di Newsweek menyatakan sejatinya para konsumen juga turut bertanggungjawab terhadap perlakuan semena-mena buruh pabrik gadget Apple.
"Hal ini adalah barbar. Pada akhirnya kesalahan tidak pada Apple dan perusahaan teknologi yang lain, tapi kita, konsumen. Dan seharusnya kita yang meminta perubahan," tulis Dan, dilansir Guardian dan dikutip detikINET, Senin (30/1/2012).
Peter Cohan, kolumnis di majalah bergengsi Forbes mengangkat ide boikot produk Apple. "Jika Anda menjumlahkan semua orang yang mati untuk membuat iPhone dan iPad Anda, jumlahnya sungguh tinggi," tulisnya.
Beberapa media mengangkat judul apakah sebaiknya produk Apple diboikot ataukah tidak terkait isu buruh yang diperlakukan tidak baik. Seperti judul artikel di Los Angeles Times yang berbunyi "Should consumers boycott Apple?".
Namun Apple dinilai bukan satu-satunya yang bersalah, banyak produsen teknologi lain melakukan hal serupa. "Ini bukan hanya Apple. Tapi semua perusahaan. Semua produk yang kita gunakan. Ini adalah jalan hidup yang dibuat oleh orang yang diperlakukan dalam cara yang tidak kita inginkan," tulis Lyons.
Memang, Foxconn -- pabrik manufaktur yang disorot -- tak hanya memiliki Apple sebagai klin. Namun juga Hewlett-Packard, Microsoft, dan lainnya. Hanya saja klien terbesar manufaktur asal China ini adalah Apple. Tak pelak, Foxconn selalu diidentikkan sebagai 'pabrik iPhone dan iPad'.
( fyk / ash ) http://www.detikinet.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar