"Pajak HP impor lengkap dengan dus-nya yang masuk ke Indonesia adalah 0 % sedangkan pajak komponen HP 10 %. Padahal itu HP utuh tapi nggak ada pajaknya," kata Dahlan Iskan dalam sambutannya dalam acara peresmian PT Pelindo Marine Service (PMS) sebagai anak perusahaan PT Pelindo III di Jalan Prapat kurung, Jumat (27/1/2012).
Ia pun sangat heran dengan ketidaklogisan pajak bea masuk impor tersebut. Adanya pajak pajak 10 % untuk komponen, secara otomatis industri HP dalam negeri akan berpikir seribu kali untuk merakit.
Dahlan mengaku pernah menginstruksikan PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) untuk mencoba meproduksi HP. Tetapi pajak tersebut menjadi masalah sehingga kalah bersaing dengan HP impor.
"Atas permasalahan itu kemudian saya mendatangi menteri keuangan. Saya katakan ke beliau bahwa nasib saya ada di tangan beliau. Saya meminta agar pajak komponen HP ditiadakan atau 0 %," tambah Dahlan.
Gayung pun bersambut, Menteri Keuangan Agus Martowardojo menjanjikan akan segera meniadakan pajak terhadap komponen HP. Dahlan mengatakan bahwa 75 % kesuksesan BUMN ditentukan oleh kementrian BUMN.
"Nggak apa apa lah HP-nya impor, tetapi saya tersinggung masa karton (dus/box) HP-nya juga impor," tandas Dahlan.
(iwd/hen) http://finance.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar