Cianjur - Acil Bimbo dan sejumlah budayawan dan seniman Jawa Barat, mengutuk keras aksi pengeboran yang dilakukan sejumlah peneliti di situs megalit Gunung Padang, Cianjur.
Bahkan dia mengimbau agar aparat desa dan masyarakat, ikut menjaga dan merawat situs tersebut dari tangan-tangan orang yang tidak bertranggung jawab sekalipun mengatasnamakan penelitian.
Pasalnya ungkap seniman dan budayawan yang dikenal sebagai penyanyi religi itu, hal yang dilakukan sejumlah peneliti sebelumnya tidak mengindahkan tatakrama adat ketimuran dimana melakukan pengeboran tanpa bertanya dan minta izin pada masyarakat sekitar.
"Meskipun dari mana datangnya, seharusnya masyarakat memiliki kepedulian dan perhatian terhadap siapapun yang datang ke lokasi situs dan melakukan hal yang dapat merusak cagar budaya," katanya, dalam dialog bersama masyarakat di Situs Gunung Padang, Rabu.
Dia menambahkan, dengan terjadinya pengeboran yang dilakukan sejumlah peneliti tersebut akan berdampak luas dimana siapa saja dapat datang ke lokasi situs dan melakukan hal yang sama dengan dalih penelitian.
Sehingga dia berharap, masyarakat secara bersama-sama ikut peduli dan menjaga kelestarian lingkungan yang ada di wilayah situs tersebut termasuk dari tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab.
"Respon masyarakat di sekitar Gunung Padang cukup tinggi, dimana mereka merasa keberatan dengan adanya peneliti yang melakukan pengeboran di dalam situs. Kami sebagai orang Sunda, mengutuk keras aksi tersebut dan berharap ada pembicaraan terlebih dahulu," tandasnya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Pasundan Cianjur, Abah Ruskawan, menyatakan menolak ekplotasi yang akan dilakukan di Gunung Padang sebelum adanya kajian dari berbagai pihak.
Bahkan dia menyatakan hal yang sama mengutuk dan menolak hal yang dilakukan sejumlah peneliti dengan cara melakukan pengeboran di beberapa titik di cagar budaya Gunung Padang itu.
"Kami tidak akan menolak jika sebelumnya dilakukan kajian yang melibatkan masyarakat sekitar situs. Selama ini, ekploitasi yang dilakukan, kami nilai justru merusak cagar budaya yang ada di Gunung Padang," katanya.
Harapanya berbagai pihak yang hendak melakukan penelitian dan pengembangan di Gunung Padang untuk duduk bersama dana melaporkan setiap kegiatan yang akan dan telah dilakukan agar tidak merusak cagar budaya yang ada.
"Apa ini namanya tidak merusak, selain melakukan pengeboran, selama ini banyak perubahan yang dilakukan dengan mendirikan menara pemantau serta merubah gerbang atau pintu masuk situs," tandasnya.
(U.KR-FKR/Y003)
Editor: Ruslan Burhanihttp://www.antaranews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar