PADANG,Hanya gara-gara kaleng beras, Erlima, warga Kelurahan Seberang Padang menyeret Siti Aisyah (67 tahun), ibu kandungnya ke Pengadilan Negeri Padang.
Tak hanya sang ibu, Erlina juga mempidanakan Edi Akbar, adik kandungnya. “Keduanya didakwa dengan pidana Pasal 351 ayat 1 KUHP jo pasal 55 ayat 1 KUHP tentang penganiayaan,” ujar Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ade Vita dalam dakwaannya.
Dalam sidang kasus ini, Senin (20/2) terungkap, perkara awalnya dimulai saat Erlima menyuruh anaknya meminta kaleng berasnya yang tertinggal di rumah Siti Aisyah di Seberang Padang Utara I, Kelurahan Seberang Padang, Kecamatan Padang Selatan pada September 2011 lalu.
Waktu itu Siti hanya memberikan karung plastik kepada anak Erlima. Anak Erlima kemudian pulang, dan memberikan karung plastik itu kepada Erlima. Merasa apa yang diminta Erlima tidak sesuai, Erlima kemudian mendatangi Siti di rumahnya menanyakan kaleng beras miliknya.”Mak, bukan karung yang saya minta tapi kaleng beras,” kata Erlima.
Menurutnya, saat itu Siti membalasnya dengan kata-kata yang tidak mengenakkan. Siti kemudian marah-marah dan melontarkan kata-kata kotor kepada Erlima. Emosi Siti terus memuncak dan mengejar Erlima serta menarik tangannya. Erlima kemudian lari ke rumah kakak iparnya.Tak berapa lama datang Siti dan anaknya Edi Akbar yang juga adik dari Erlima menemui Erlima. Edi langsung memegang Erlima dan meninju bahunya sebelah kiri sebanyak 1 kali, serta meninju telinga korban sebanyak 2 kali. Siti juga tak tinggal diam, dia juga ikut menampar muka Erlima 1 kali. Akibat perbuatan para terdakwa, Erlima menderita luka memar pada leher kiri.
Penganiayaan inilah yang kemudian membuat Erlima melaporkan ibu dan adik kandungnya ke polisi hingga dimejahijaukan.
Di sisi lain, Erlima juga dilaporkan oleh Siti dan Edi Akbar. Dari laporan itu Erlima ditetapkan sebagai terdakwa karena menurut Siti dan Edi Akbar, Erlima juga melakukan tindakan tidak mengenakan kepada Edi Akbar.
Di persidangan yang sama dengan berkas terpisah, Edi Akbar mengaku juga dicekik oleh Erlima.Pada persidangan yang dipimpin Hakim Mochtar Agus Cholif, Siti ditetapkan sebagai tahanan kota dan Edi Akbar ditetapkan untuk ditahan. Sebelumnya, Erlima juga telah ditetapkan untuk ditahan. (h/dla)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar