Yulvianus Harjono/KOMPASKapal Yang Tze Brilliance yang mengangkut beras impor dari India tiba di Pelabuhan Panjang, Senin (20/2).
BANDAR LAMPUNG,Ketua Komisi II DPRD Provinsi Lampung A. Junaidi Auly menyayangkan kebijakan impor beras yang dilakukan Bulog Lampung. Padahal, DPRD Lampung sejak lama sudah mengimbau agar tidak ada beras impor masuk ke Lampung.
"Kami memang tidak setuju dengan impor beras. Lampung surplus 800.000 ton beras, ini data tahun lalu. Kalau Bulog pusat mau impor, silahkan. Tapi jangan lewat Lampung," ujar Junaidi, Selasa (21/2/2012).
Terkait impor beras ini, menurut dia, DPRD tidak punya kuasa menolaknya. "Sebab itu kewenangan eksekutif langsung. Pemprov (Lampung) pasti menyetujuinya," ujarnya.
Semestinya, kata dia, Pemprov dan Bulog memberikan alasan yang masuk akal kenapa impor beras ini sampai harus dilakukan. Apalagi, itu dilakukan menjelang musim panen raya.
Hingga saat ini, belum ada satu pun pejabat Bulog Divre Lampung yang bersedia memberikan komentar soal impor itu. Padahal, kebijakan impor beras dari India ini telah mendapat sorotan luas. Bahkan, sejumlah Anggota Komisi IV DPR sempat mengecam kebijakan ini.
http://regional.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar