SIJUNJUNG, Dua rumah milik, Nofiandi (30) dan Alisar (60) warga Jorong Padang Ranah Nagari Sijunjung Kecamatan Sijunjung, hancur tertimpa pohon durian saat hujan yang disertai angin kencang menerjang Kecamatan Sijunjung, Rabu (28/3) sekitar pukul 19.30 WIB.
Tak hanya itu, hujan deras yang disertai angin kencang juga merusak empat rumah warga lainnya dan dua unit Sekolah Dasar Negeri (SDN) di nagari tersebut.Beruntung dalam kejadian itu tidak ada korban jiwa.
Menurut, Nofitri (32) anak dari Alisar mengatakan, saat hujan deras yang disertai angin kencang, dirinya bersama ibu, Erdayati (54) dan dua anaknya yang masih balita sedang berada dalam rumah.
Tidak lama berselang, tiba-tiba terdengar suara keras menghantam rumah, sehingga rumah semi permanent berukuran 6 X 11 meter itu bergoyang.Kontan saja, ia bersama anak dan ibunya terkejut dan berkumpul diruang tengah.
“Saya mengira, bunyi dentuman keras yang disertai goyangan kuat itu gempa bumi.Tapi setelah melihat ranting dan daun pohon berserakan didalam rumah, saya baru tahu pohon durian yang berada di samping rumah tumbang menimpa rumah,” ujar ibu dua anak ini menceritakan kepada Haluan, dirumahnya, kemarin.
Kondisi yang sama juga dialami, Nofiandi.Rumah semi permanen, tempat ia berkumpul bersama keluarga hancur ditimpa pohon durian.Ia baru mengetahui, rumahnya hancur setelah hujan dan angin kencang reda.”Saat kejadian, saya dan isteri berada dirumah keluarga,” ucapnya.
Pantauan Haluan di lokasi kejadian, pihak keluarga korban bersama warga setempat berusaha membantu menyingkirkan pohon yang menimpa rumah dengan mesin sinsaw.Beberapa orang lainnya, mengevakuasi barang-barang korban yang masih bisa selamatkan.
Pengakuan warga lainnya, hujan dan angin kencang itu datang secara tiba-tiba. Warga pun mengaku sempat panik dan ketakutan karena baru kali ini angin kencang melanda daerah tersebut.
Amukan angin kencang juga merusak empat rumah warga lainnya dan dua SDN Negeri di Nagari Sijunjung.Atap rumah warga dan sekolah itu berterbangan ke berbagai arah.
Di SDN 17 Sijunjung misalnya, selain merusak atap bangunan sekolah, terjangan angin kencang itu juga merusak rumah dinas dan ruangan majelis guru akibat ditimpa pohon kelapa.
Kondisi itu, pihak sekolah terpaksa memindahkan aktifitas belajar mengajar keruangan lainya.”Menjelang perbaikan, aktifitas belajar mengajar, kami pindahkan ke ruangan perpustakaan dan ruangan kelas 6 yang kebetulan saat ini mengikuti ujian,” ujar Rohanisar, salah seorang guru SDN 17 Sijunjung.
Wakil Bupati Sijunjung, Muchlis Anwar dan Kepala BPBD Sijunjung, Drs.Syahrial bersama sejumlah pejabat dari Dinas PU dan Dinas Sosnakertrans mendapat kabar kejadian itu langsung menuju lokasi bencana.
Muchlis Anwar sendiri mengaku, prihatin atas musibah tersebut. Dia juga mengajak para korban tabah menghadapi cobaan tersebut.”Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Sijunjung turut prihatin atas terjadinya bencana ini,” ujarnya. Terkait atap dan loteng sekolah yang rusak,Wabup mengatakan, segera akan memperbaiki sehingga proses belajar mengajar di sekolah itu bisa berjalan seperti sebelumnya.(h/azn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar