IlustrasiHanoi, Betapa marahnya pria Kamboja ini ketika mendapati putranya bolos sekolah untuk bermain games di warnet. Saking marahnya, pria berumur 40 tahun tersebut merantai leher anaknya ke tiang listrik!
Hampir dua jam sang anak dihukum dengan cara seperti itu. Penderitaannya baru berakhir setelah para tetangga melaporkan kejadian di Kota Battambang, Kamboja utara itu ke polisi. Polisi datang dengan membawa seorang tukang kunci untuk membebaskan anak laki-laki berumur 13 tahun itu.
"Si ayah sangat marah karena dia menemukan putranya di warnet, bukannya di sekolah. Dia pun merantainya di depan umum supaya orang-orang melihat, sebagai pelajaran untuknya," kata wakil kepala kepolisian Battambang, Cheth Vanny kepada kantor berita AFP, Kamis (29/3/2012).
Menurut Vanny, anak tersebut juga sempat dipukuli ayahnya.
Sang ayah, Sok Thoeun kabur dari lokasi setelah para tetangga melaporkan insiden yang terjadi pada Selasa, 27 Maret tersebut. Dia kini diburu polisi atas tuduhan penyiksaan anak.
"Dia masih buron," kata Vanny. "Penyiksaan seperti ini tak bisa diterima," tandasnya.
(ita/nrl)
Hampir dua jam sang anak dihukum dengan cara seperti itu. Penderitaannya baru berakhir setelah para tetangga melaporkan kejadian di Kota Battambang, Kamboja utara itu ke polisi. Polisi datang dengan membawa seorang tukang kunci untuk membebaskan anak laki-laki berumur 13 tahun itu.
"Si ayah sangat marah karena dia menemukan putranya di warnet, bukannya di sekolah. Dia pun merantainya di depan umum supaya orang-orang melihat, sebagai pelajaran untuknya," kata wakil kepala kepolisian Battambang, Cheth Vanny kepada kantor berita AFP, Kamis (29/3/2012).
Menurut Vanny, anak tersebut juga sempat dipukuli ayahnya.
Sang ayah, Sok Thoeun kabur dari lokasi setelah para tetangga melaporkan insiden yang terjadi pada Selasa, 27 Maret tersebut. Dia kini diburu polisi atas tuduhan penyiksaan anak.
"Dia masih buron," kata Vanny. "Penyiksaan seperti ini tak bisa diterima," tandasnya.
(ita/nrl)
Baca Juga
Postingan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar