Luka Rocco Magnotta (news.com.au)
Berlin, Setelah sempat buron, bintang film porno Kanada, Luka Rocco Magnotta, yang terlibat kasus pembunuhan dan mutilasi akhirnya berhasil dibekuk polisi. Pria yang dijuluki 'Canadian psycho' ini berhasil ditangkap di Berlin, Jerman.
Seperti dilansir oleh AFP, Selasa (5/6/2012), Magnotta berhasil dibekuk kepolisian Berlin di sebuah kafe internet di Neukolin, sebuah distrik yang banyak dihuni para buruh di Jerman, pada Senin (4/6) waktu setempat. Saat ditangkap, pria berusia 29 tahun ini tidak memberikan banyak perlawanan kepada polisi.
"Anda mendapatkanku," ujar Magnotta saat ditangkap, seperti dikutip oleh juru bicara kepolisian setempat.
Selanjutnya, Magnotta akan diekstradisi keluar Jerman untuk kemudian menjalani persidangan di Kanada. Saat ini, otoritas Kanada tengah mengurus dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk proses ekstradisi Magnotta tersebut.
"Saya dapat memastikan bahwa orang yang ditangkap tersebut benar-benar Magnotta yang menjadi buronan. Pada pukul 13.30 waktu setempat, seorang saksi mata memberhentikan mobil polisi yang melintas di wilayah Karl Marz Strasse dan memberitahu bahwa dia melihat seorang buronan di sebuah kafe internet. Petugas kemudian bergegas memasuki kafe tersebut," tutur juru bicara Kepolisian Berlin.
Petugas sempat mendapat sedikit perlawanan dari Magnotta, namun akhirnya dia berhasil ditangkap dan ditahan sementara di kantor kepolisian setempat. Hari ini, Magnotta kemungkinan akan diadili di sebuah pengadilan di Berlin, sementara permohonan ekstradisinya masih diproses.
Penangkapan Magnotta ini mengakhiri perburuan panjang dan berliku yang dilakukan oleh Kepolisian Kanada maupun oleh Interpol yang telah mengeluarkan 'red notice' untuk Magnotta. Pada 26 Mei lalu, Magnotta diketahui telah kabur ke Prancis.
Polisi berhasil melacak sinyal telepon Magnotta, yang diketahui berada di sebuah hotel di wilayah pinggiran Paris, Bagnolet. Namun ketika didatangi pada Sabtu (2/6), kamar hotel tersebut telah kosong ditinggalkan penghuninya. Perburuan berlanjut ke sebuah terminal bus internasional di Paris, pada Senin (4/6), untuk memeriksa apakah Magnotta pergi keluar dari Prancis dengan Eurolines.
Kepolisian Prancis mendapat informasi bahwa Magnotta telah kabur ke Jerman dengan menggunakan bus pada Kamis (31/5) waktu setempat. Akhirnya, Senin (4/6), Magnotta tertangkap kepolisian Jerman sedang berada di Berlin.
Magnotta selama ini dikenal cukup licin dan lihai menghindari kejaran polisi. Selain telah melakukan serangkaian operasi plastik, Magnotta juga kerap memakai lipstick dan makeup serta mewarnai rambutnya atau mengenakan wig, agar mirip seperti perempuan. Magnotta yang memiliki warna rambut asli hitam dan bermata biru ini, juga sering mengubah-ubah namanya dan menggunakan nama samaran.
Kepolisian Kanada meyakini, Magnotta berada di balik temuan potongan-potongan tubuh yang diidentifikasi berasal dari seorang pria yang sama, bernama Lin Jun (32). Lin Jun diketahui tengah bersekolah di Concordia University di Montreal dan sempat menjalin hubungan asmara dengan Magnotta. Dia dilaporkan hilang sejak 24 Mei lalu.
Seperti dilansir oleh AFP, Selasa (5/6/2012), Magnotta berhasil dibekuk kepolisian Berlin di sebuah kafe internet di Neukolin, sebuah distrik yang banyak dihuni para buruh di Jerman, pada Senin (4/6) waktu setempat. Saat ditangkap, pria berusia 29 tahun ini tidak memberikan banyak perlawanan kepada polisi.
"Anda mendapatkanku," ujar Magnotta saat ditangkap, seperti dikutip oleh juru bicara kepolisian setempat.
Selanjutnya, Magnotta akan diekstradisi keluar Jerman untuk kemudian menjalani persidangan di Kanada. Saat ini, otoritas Kanada tengah mengurus dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk proses ekstradisi Magnotta tersebut.
"Saya dapat memastikan bahwa orang yang ditangkap tersebut benar-benar Magnotta yang menjadi buronan. Pada pukul 13.30 waktu setempat, seorang saksi mata memberhentikan mobil polisi yang melintas di wilayah Karl Marz Strasse dan memberitahu bahwa dia melihat seorang buronan di sebuah kafe internet. Petugas kemudian bergegas memasuki kafe tersebut," tutur juru bicara Kepolisian Berlin.
Petugas sempat mendapat sedikit perlawanan dari Magnotta, namun akhirnya dia berhasil ditangkap dan ditahan sementara di kantor kepolisian setempat. Hari ini, Magnotta kemungkinan akan diadili di sebuah pengadilan di Berlin, sementara permohonan ekstradisinya masih diproses.
Penangkapan Magnotta ini mengakhiri perburuan panjang dan berliku yang dilakukan oleh Kepolisian Kanada maupun oleh Interpol yang telah mengeluarkan 'red notice' untuk Magnotta. Pada 26 Mei lalu, Magnotta diketahui telah kabur ke Prancis.
Polisi berhasil melacak sinyal telepon Magnotta, yang diketahui berada di sebuah hotel di wilayah pinggiran Paris, Bagnolet. Namun ketika didatangi pada Sabtu (2/6), kamar hotel tersebut telah kosong ditinggalkan penghuninya. Perburuan berlanjut ke sebuah terminal bus internasional di Paris, pada Senin (4/6), untuk memeriksa apakah Magnotta pergi keluar dari Prancis dengan Eurolines.
Kepolisian Prancis mendapat informasi bahwa Magnotta telah kabur ke Jerman dengan menggunakan bus pada Kamis (31/5) waktu setempat. Akhirnya, Senin (4/6), Magnotta tertangkap kepolisian Jerman sedang berada di Berlin.
Magnotta selama ini dikenal cukup licin dan lihai menghindari kejaran polisi. Selain telah melakukan serangkaian operasi plastik, Magnotta juga kerap memakai lipstick dan makeup serta mewarnai rambutnya atau mengenakan wig, agar mirip seperti perempuan. Magnotta yang memiliki warna rambut asli hitam dan bermata biru ini, juga sering mengubah-ubah namanya dan menggunakan nama samaran.
Kepolisian Kanada meyakini, Magnotta berada di balik temuan potongan-potongan tubuh yang diidentifikasi berasal dari seorang pria yang sama, bernama Lin Jun (32). Lin Jun diketahui tengah bersekolah di Concordia University di Montreal dan sempat menjalin hubungan asmara dengan Magnotta. Dia dilaporkan hilang sejak 24 Mei lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar