KOMPAS.com - Selubung kerahasiaan yang melingkupi tablet Surface dijaga ketat dan hanya disingkap kepada para rekanan hardware Microsoft beberapa hari menjelang pengumuman perangkat tablet tersebut. Acer dan Asustek Computer Inc. bahkan tidak mengetahui perihal tablet Microsoft Surface hingga saat pengumumannya hari Senin (18/6/2012) minggu lalu.
Akibatnya, menurut sebuah sumber yang dikutip oleh Reuters, Microsoft terkesan "mengkhianati" industri hardware. "Keputusan Microsoft memasuki pasar hardware memang telah lama menjadi poin perdebatan antara OEM (Original Equipment Manufacturer atau rekanan pembuat hardware) dengan Microsoft," ujar sumber lainnya.
Langkah Microsoft mengembangkan perangkat tablet buatannya sendiri telah menempatkan raksasa software tersebut sebagai kompetitor dari rekanan-rekanannya, para produsen hardware.
Hal tersebut disinyalir bisa mendatangkan sentimen negatif dari para rekanan. "Strategi ini berpotensi mempengaruhi keinginan para partner untuk bekerja sama erat dengan Microsoft, karena mereka kini akan melihatnya sebagai kompetitor selain partner," ujar Andew Milroy, wakil presiden ICT Research untuk wilayah Asia-Pasifik, seperti dikutip oleh Reuters.
Berlawanan dengan kebiasaan Microsoft bekerjasama dengan rekanan-rekanan hardware dalam menguji tiap produk baru, tablet "Surface" dikembangkan secara rahasia oleh Microsoft.
Posisi Microsoft sebagai kompetitor langsung juga mematahkan model lisensi yang telah berjalan selama 37 tahun, di mana Microsoft melisensikan software buatannya kepada rekanan OEM, seperti Dell atau Hewlett Packard Co, yang membuat perangkat keras.
Beberapa rekanan Microsoft, termasuk Dell dan HP telah menyatakan kesediaan untuk tetap memproduksi perangkat Windows 8 -termasuk tablet- walaupun Microsoft sudah memiliki tablet sendiri.
"Yang menjadi pertanyaan besar adalah apakah Microsoft akan memperkenalkan harga perdana yang dirancang untuk memancing pasar atau langsung menarik keuntungan penuh dari perangkat tersebut," ujar Jan Dawson, kepala analis telko di lembaga riset telekomunikasi Ovum, New York. "Kalau harganya ternyata lebih rendah dari yang bisa ditetapkan oleh OEM, Microsoft beresiko mengasingkan para rekanannya lebih jauh."
Sumber :
AFP/Reuters
TERKAIT
Selubung kerahasiaan yang melingkupi tablet Surface dijaga ketat dan hanya disingkap kepada para rekanan hardware Microsoft beberapa hari menjelang pengumuman perangkat tablet tersebut. Acer dan Asustek Computer Inc. bahkan tidak mengetahui perihal tablet Microsoft Surface hingga saat pengumumannya hari Senin (18/6/2012) minggu lalu.
Akibatnya, menurut sebuah sumber yang dikutip oleh Reuters, Microsoft terkesan "mengkhianati" industri hardware. "Keputusan Microsoft memasuki pasar hardware memang telah lama menjadi poin perdebatan antara OEM (Original Equipment Manufacturer atau rekanan pembuat hardware) dengan Microsoft," ujar sumber lainnya.
Langkah Microsoft mengembangkan perangkat tablet buatannya sendiri telah menempatkan raksasa software tersebut sebagai kompetitor dari rekanan-rekanannya, para produsen hardware.
Hal tersebut disinyalir bisa mendatangkan sentimen negatif dari para rekanan. "Strategi ini berpotensi mempengaruhi keinginan para partner untuk bekerja sama erat dengan Microsoft, karena mereka kini akan melihatnya sebagai kompetitor selain partner," ujar Andew Milroy, wakil presiden ICT Research untuk wilayah Asia-Pasifik, seperti dikutip oleh Reuters.
Berlawanan dengan kebiasaan Microsoft bekerjasama dengan rekanan-rekanan hardware dalam menguji tiap produk baru, tablet "Surface" dikembangkan secara rahasia oleh Microsoft.
Posisi Microsoft sebagai kompetitor langsung juga mematahkan model lisensi yang telah berjalan selama 37 tahun, di mana Microsoft melisensikan software buatannya kepada rekanan OEM, seperti Dell atau Hewlett Packard Co, yang membuat perangkat keras.
Beberapa rekanan Microsoft, termasuk Dell dan HP telah menyatakan kesediaan untuk tetap memproduksi perangkat Windows 8 -termasuk tablet- walaupun Microsoft sudah memiliki tablet sendiri.
"Yang menjadi pertanyaan besar adalah apakah Microsoft akan memperkenalkan harga perdana yang dirancang untuk memancing pasar atau langsung menarik keuntungan penuh dari perangkat tersebut," ujar Jan Dawson, kepala analis telko di lembaga riset telekomunikasi Ovum, New York. "Kalau harganya ternyata lebih rendah dari yang bisa ditetapkan oleh OEM, Microsoft beresiko mengasingkan para rekanannya lebih jauh."
Akibatnya, menurut sebuah sumber yang dikutip oleh Reuters, Microsoft terkesan "mengkhianati" industri hardware. "Keputusan Microsoft memasuki pasar hardware memang telah lama menjadi poin perdebatan antara OEM (Original Equipment Manufacturer atau rekanan pembuat hardware) dengan Microsoft," ujar sumber lainnya.
Langkah Microsoft mengembangkan perangkat tablet buatannya sendiri telah menempatkan raksasa software tersebut sebagai kompetitor dari rekanan-rekanannya, para produsen hardware.
Hal tersebut disinyalir bisa mendatangkan sentimen negatif dari para rekanan. "Strategi ini berpotensi mempengaruhi keinginan para partner untuk bekerja sama erat dengan Microsoft, karena mereka kini akan melihatnya sebagai kompetitor selain partner," ujar Andew Milroy, wakil presiden ICT Research untuk wilayah Asia-Pasifik, seperti dikutip oleh Reuters.
Berlawanan dengan kebiasaan Microsoft bekerjasama dengan rekanan-rekanan hardware dalam menguji tiap produk baru, tablet "Surface" dikembangkan secara rahasia oleh Microsoft.
Posisi Microsoft sebagai kompetitor langsung juga mematahkan model lisensi yang telah berjalan selama 37 tahun, di mana Microsoft melisensikan software buatannya kepada rekanan OEM, seperti Dell atau Hewlett Packard Co, yang membuat perangkat keras.
Beberapa rekanan Microsoft, termasuk Dell dan HP telah menyatakan kesediaan untuk tetap memproduksi perangkat Windows 8 -termasuk tablet- walaupun Microsoft sudah memiliki tablet sendiri.
"Yang menjadi pertanyaan besar adalah apakah Microsoft akan memperkenalkan harga perdana yang dirancang untuk memancing pasar atau langsung menarik keuntungan penuh dari perangkat tersebut," ujar Jan Dawson, kepala analis telko di lembaga riset telekomunikasi Ovum, New York. "Kalau harganya ternyata lebih rendah dari yang bisa ditetapkan oleh OEM, Microsoft beresiko mengasingkan para rekanannya lebih jauh."
Sumber :
AFP/Reuters
Tidak ada komentar:
Posting Komentar