(Ist)
Jakarta - Android bisa dibilang sebagai bintang baru di jagat sistem operasi mobile. Lantaran popularitasnya yang melesat, tak heran berbagai keunggulannya tak henti digembar-gemborkan. Meski demikian, seperti OS lain, Android selain memiliki kelebihan tentu ada kelemahannya.
Fragmentasi. Satu kata ini disebutkan praktisi gadget Lucky Sebastian menjadi kelemahan OS robot hijau. Artinya, tidak semua perangkat secara merata bisa menikmati fitur unggulan Android.
"Dari sekian banyak perangkat Android, dari yang paling murah sampai yang harga jutaan, yang membedakan apa sih? Fitur. Misal kameranya, koneksi internetnya, layar sentuhnya. Jadi memang tidak semua fitur unggulan bisa jalan di semua perangkat Android," papar Lucky.
Beragamnya pilihan perangkat yang mengusung Android memang membuat popularitasnya melejit sehingga dikenal banyak orang. Di sisi lain, hal ini berdampak pada perbedaan fitur di setiap perangkat.
Di ponsel seri atas, semua fitur hampir dapat dipastikan bisa jalan. Sebaliknya untuk ponsel seri menengah ke bawah, biasanya ada sejumlah fitur yang dikorbankan.
"Jadi OS-nya sama, tapi di ponsel yang satu bisa jalan (fiturnya), yang satu lagi tidak bisa. Karena terlalu banyak jenisnya perangkat Android," terang ayah satu orang putra ini.
Namun menurutnya, secara keseluruhan boleh dibilang berbagai fitur unggulan bisa sama-sama jalan di berbagai perangkat. Hanya yang menentukan adalah soal kenyamanannya.
"Kalau game-game yang bagus butuh prosesor tinggi misalnya. Di perangkat yang prosesornya rendah mungkin tidak jalan atau tidak maksimal. Jadi kalau berbicara apa yang mesti diperbaiki, sulit ya karena menyangkut hardware pasti selalu ada perbedaan. Walaupun makin lama perbedaan itu semakin dipersempit," ujarnya.
Fragmentasi pula yang menurutnya membuat setiap seri OS terbaru Android tidak langsung diadaptasi semua perangkat. Perkembangan Android yang cukup cepat, dengan update yang bisa datang dua kali dalam setahun, tidak lantas membuat semua perangkat langsung menggunakan update tersebut.
"Ponsel murah tidak bisa menikmati OS terbaru. Kadang ada ponsel murah yang sudah lama keluar tidak punya updatenya. Seperti itulah, banyak ragamnya Android baik dari segi hardware maupun OS. Android terbaru Ice Cream Sandwich saja baru 7,1 persen gadget yang pakai," tutupnya.
Fragmentasi. Satu kata ini disebutkan praktisi gadget Lucky Sebastian menjadi kelemahan OS robot hijau. Artinya, tidak semua perangkat secara merata bisa menikmati fitur unggulan Android.
"Dari sekian banyak perangkat Android, dari yang paling murah sampai yang harga jutaan, yang membedakan apa sih? Fitur. Misal kameranya, koneksi internetnya, layar sentuhnya. Jadi memang tidak semua fitur unggulan bisa jalan di semua perangkat Android," papar Lucky.
Beragamnya pilihan perangkat yang mengusung Android memang membuat popularitasnya melejit sehingga dikenal banyak orang. Di sisi lain, hal ini berdampak pada perbedaan fitur di setiap perangkat.
Di ponsel seri atas, semua fitur hampir dapat dipastikan bisa jalan. Sebaliknya untuk ponsel seri menengah ke bawah, biasanya ada sejumlah fitur yang dikorbankan.
"Jadi OS-nya sama, tapi di ponsel yang satu bisa jalan (fiturnya), yang satu lagi tidak bisa. Karena terlalu banyak jenisnya perangkat Android," terang ayah satu orang putra ini.
Namun menurutnya, secara keseluruhan boleh dibilang berbagai fitur unggulan bisa sama-sama jalan di berbagai perangkat. Hanya yang menentukan adalah soal kenyamanannya.
"Kalau game-game yang bagus butuh prosesor tinggi misalnya. Di perangkat yang prosesornya rendah mungkin tidak jalan atau tidak maksimal. Jadi kalau berbicara apa yang mesti diperbaiki, sulit ya karena menyangkut hardware pasti selalu ada perbedaan. Walaupun makin lama perbedaan itu semakin dipersempit," ujarnya.
Fragmentasi pula yang menurutnya membuat setiap seri OS terbaru Android tidak langsung diadaptasi semua perangkat. Perkembangan Android yang cukup cepat, dengan update yang bisa datang dua kali dalam setahun, tidak lantas membuat semua perangkat langsung menggunakan update tersebut.
"Ponsel murah tidak bisa menikmati OS terbaru. Kadang ada ponsel murah yang sudah lama keluar tidak punya updatenya. Seperti itulah, banyak ragamnya Android baik dari segi hardware maupun OS. Android terbaru Ice Cream Sandwich saja baru 7,1 persen gadget yang pakai," tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar