Pohon-pohon tumbang & menimpa rumah warga (AFP)
Washington, Lebih dari 3 juta orang di wilayah timur Amerika Serikat (AS) tengah menghadapi cuaca panas ekstrem dengan suhu mencapai 40 derajat Celcius. Warga juga terpaksa hidup tanpa listrik setelah badai yang dipicu gelombang panas melanda wilayah tersebut. Sejauh ini, 17 orang dilaporkan tewas akibat bencana alam ini. Seperti diberitakan oleh AFP dan dilansir olehnews.com.au, Senin (2/7/2012), sebagian besar korban tewas akibat kejatuhan pohon yang tumbang dan menimpa rumah maupun mobil yang sedang mereka gunakan.
Menurut AFP, sedikitnya 5 korban tewas berasal dari wilayah Washington dan sekitarnya. 2 Korban tewas diketahui merupakan wanita lanjut usia yang tengah tertidur di ranjangnya ketika sebuah pohon tumbang dan menimpa rumah mereka. Sementara itu, seorang korban lainnya tewas setelah secara tak sengaja menyentuh kabel listrik yang jatuh ke tanah.
Badai yang melanda wilayah timur AS sejak Jumat (29/6) waktu setempat ini, juga memutuskan aliran listrik di sembilan negara bagian dan membuat 3,7 juta warga harus hidup tanpa listrik. Sedangkan 4 negara bagian, seperti Maryland, Virginia, West Virginia dan Ohio, telah menyatakan status darurat.
"Aliran listrik perlahan akan kembali normal. Kami hanya meminta warga bersabar. Ini akan memakan waktu beberapa hari saja," jelas Gubernur West Virginia, Earl Ray kepada CNN.
Untuk wilayah Baltimore di Maryland, pihak Dinas Listrik dan Gas telah menerjunkan 1.000 truk pembangkit listrik untuk menyuplai listrik kepada 306 ribu warga yang ada di wilayah tersebut. Badai ini juga berdampak bagi layanan telepon dan internet di sejumlah wilayah.
Sementara itu, cuaca panas ekstrem yang melanda AS ini juga berdampak buruk di wilayah selatan AS, yakni memicu kebakaran hutan di wilayah Colorado. Para petugas pemadam berusaha keras memadamkan api yang menghanguskan pepohonan di wilayah Waldo Canyon sejak awal pekan lalu.
Kebakaran ini menewaskan 3 orang dan sedikitnya 350 keluarga harus dievakuasi akibat kebakaran hutan yang terus meluas ini, serta ratusan orang lainnya kehilangan rumah. Presiden AS, Barack Obama, yang datang mengunjungi lokasi kebakaran pada Jumat lalu, memuji keberanian dan profesionalisme para petugas yang berjuang memadamkan api.
http://news.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar