Jika tak ada aral melintang, jalan layang Kelok Sembilan akan dibuka untuk umum saat Lebaran mendatang, terhitung sejak H-7 hingga H+7.
Diharapkan kepadatan arus lalu lintas pada ruas jalan Sumbar-Riau saat mudik Lebaran, dapat diurai.
Setelah Lebaran, jalan kembali ditutup. Sebab pekerjaan tahap II berupa pembangunan jembatan 1 dan jembatan 2 di dekat Lubuk Bangku, kembali dilanjutkan. Kementerian Pekerjaan Umum tidak mau ambil risiko. Karena bila kendaraan dibolehkan tetap melintas saat pekerja tengah sibuk bekerja, dikhawatirkan akan menimbulkan kecelakaan yang dapat merugikan kedua belah pihak.
Kepala Dinas Prasarana Jalan Tata Ruang dan Pemukiman Sumbar, Ir. Suprapto kepada Haluan Rabu (4/7) di Padang mengatakan, masyarakat Sumbar dan juga Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi memang sangat berharap jalan layang Kelok Sembilan segera dapat digunakan. Permintaan itu harus diusulkan dulu ke Kementerian PU. Sebab pihak kementerian justru menginginkan pekerjaan fisiknya dituntaskan dulu.
“Menteri PU waktu ke Sumbar beberapa waktu lalu meminta agar diselesaikan dulu seluruh pekerjaan fisiknya, kemudian baru digunakan. Tetapi karena masyarakat mendesak agar segera digunakan, maka kita ajukan usulan untuk penggunaannya saat lebaran saja. Kebetulan saat itu para pekerja juga tengah libur,” kata Suprapto.
Jalan itu rencananya akan digunakan sebagai jalur searah saja. Sedangkan untuk arah berlawanan menggunakan jalan lama. Untuk itu pekan depan, pihaknya bersama Dinas Perhubungan dan aparat kepolisian akan memasang sejumlah rambu-rambu lalu lintas dan lampu penerangan jalan.
Rambu-rambu itu diantaranya larangan berhenti bagi pengguna jalan. Karena dikhawatirkan masyarakat akan menjadikan lokasi ini sebagai tempat wisata nantinya, dengan berhenti sejenak pada sejumlah titik jalan layang ini.
“Biasanya pada malam hari lalu lintas di ruas jalan ini sangat padat. Kita tidak ingin mereka berhenti di sejumlah titik jalan layang. Lalu jadilah pasar malam dadakan. Untuk itu kita akan pasang rambu-rambu, terutama larangan berhenti,” terang Suprapto.
Satker Pelaksana Jalan Nasional Wilayah I Sumbar, Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional II (BBPJN II), Ir. Dahler yang dihubungi terpisah menyebutkan, kontrak kerja pekerjaan tahap II tahun 2012 dengan anggaran Rp187 miliar, akan tuntas Februari 2013 untuk pekerjaan pembangunan 2 unit jembatan masing-masing jembatan 1 dan 2 di dekat Lubuk Bangku.
Sedangkan pembangunan tahap I, menghabiskan dana Rp354 miliar untuk pembangunan jembatan nomor 3, 4, 5 dan 6 arah ke Pekanbaru dan jalan penghubung.
Pekerjaan tahap I ini masih tersisa pengaspalan jalan sepanjang 400 meter. Proses pengaspalan tengah dilaksanakan. Sehingga ketika jalan layang Kelok Sembilan dibuka untuk umum saat lebaran nanti, jalannya sudah mulus.
Karena belum semua jembatan selesai dikerjakan, maka pengguna jalan nantinya langsung masuk ke jalan baru pada KM 146.500 setelah Lubuk Bangku yang terhubung dengan jembatan 3 dan seterusnya hingga jembatan 6 pada KM 147.560.
Seperti rencana semula, pembukaan jalan layang Kelok Sembilan untuk umum bila telah selesai dikerjakan seluruhnya, akan dilakukan Presiden RI SBY. Namun diperkirakan peresmiannya memakan waktu hingga pertengahan tahun 2013.
Dinding Pengaman Jalan 1,5 meter
Proyek jalan dengan lebar 15 meter dan melintas hutan suaka ini, dikerjakan Waskita Karya, Adhi Karya dan Hutama Karya dan JO. Awal pertama kali dikerjakan tahun 2003. Jalan yang menghubungkan Sumbar dengan Riau tersebut terdiri dari 6 jembatan sepanjang 970 meter serta jalan penghubung sepanjang 5.000 meter.
Untuk pengamanan para pengendara, jalan ini dilengkapi dinding pengaman setinggi 1,5 meter dari dasar jalan. Sebab ruas jalan ini terutama pada jembatan nomor 4 tingginya dari tanah mencapai 90 meter dan kecepatan pengendara nanti akan diatur.
Pengguna jalan juga dilarang berhenti di sepanjang Jalan Layang Kelok Sembilan. Ini penting dilakukan karena kawasan tersebut adalah kawasan hutan suaka alam. Dikhawatirkan pengendara yang berhenti di ruas jalan ini akan mengotori lingkungan sekitar. Atau bahkan membahayakan hutan akibat membuang puntung rokok yang bisa menyebabkan kebakaran.
Untuk kawasan jalan Kelok Sembilan yang lama, akan disulap jadi kawasan wisata dengan penyediaan taman bunga. Namun untuk itu diperlukan izin dari Kementerian Kehutanan mengingat kawasan Kelok Sembilan merupakan kawasan hutan suaka alam. Sedangkan rest area akan dibangun di kawasan Lubuk Bangku dan Hulu Aia.
“Pengguna jalan bisa menikmati pemandangan alam yang indah. Karena kawasan ini akan disulap menjadi kawasan wisata lengkap dengan taman bunganya” papar Dahler. (h/vie)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar