Sandiaga Uno
- Bendahara Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Sandiaga S Uno menyatakan, warga miskin di Indonesia sama sekali tidak berdaya karena tidak ada kesempatan untuk bisa berkembang.
"Selain tak punya kesempatan, pemerintah sendiri juga tidak fokus dalam menyelesaikan masalah kemiskinan. Di Jatim saja jumlah gakin (warga miskin) mencapai 5,1 juta jiwa, padahal Jatim ini kan salah satu primadona bagi investor," katanya disela-sela kegiatan ICMI di Malang, Kamis (5/7).
Menurut dia, tingginya angka kemiskinan ini tidak sebanding dengan posisi Indonesia yang berada di peringkat ke-16 primadona dunia untuk menanamkan modal (investasi).
Seharusnya, kata Sandiaga, posisi Indonesia yang cukup bagus dalam hal investasi dunia itu bisa menempatkan rakyatnya pada tingkat kesejahteraan yang memadai. Itu artinya, rakyat lapisan bawah masih belum tersentuh oleh dampak positif investasi.
Ia mengakui, Indonesia memiliki banyak sumber daya alam potensial, namun potensi alam itu justru tidak banyak dimanfaatkan oleh bangsa Indonesia sendiri.
Sandiaga mencontohkan, Indonesia memiliki 70 persen potensi laut, namun faktanya bangsa ini juga masih impor ikan. Di sektor pariwisata, Indonesia juga masih kalah jauh dengan Malaysia yang tidak memiliki potensi sebagus Indonesia.
Oleh karena itu, lanjutnya, generasi muda yang saat menempuh pendidikan di bangku kuliah harus bisa menuntaskan pendidikannya, namun ketika lulus nanti jangan mencari pekerjaan, tapi berusalah dengan menciptakan lapangan kerja.
Dengan munculnya pengusaha-pengusaha baru, katanya, lapangan kerja akan tercipta dan secara otomatis akan mengurangi angka pengangguran. Akhirnya angka kemiskinan di Tanah Air ini bisa berkurang karena adanya kesempatan bekerja dan berkembang bagi gakin.
"Mimpi saya ke depan adalah 60 persen perguruan tinggi di Indonesia mampu menciptakan lapangan kerja bukan mendidik mahasiswanya untuk mencari pekerjaan, tapi mwmbuka lapangan pekerjaan," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar