Menteri Bantuan Luar Negeri Kanada Bev Ova mengundurkan diri setelah dikecam karena pemborosan angaran termasuk saat dia memesan es jeruk seharga US$16 (sekitar Rp150 ribu) saat menginap di hotel mewah di London.
Ova dalam keterangan resmi yang dilansir Selasa (3/7) mengatakan dirinya telah memberikan surat pengunduran dirinya kepada Perdana Menteri Stephen Harper sejak dua pekan lalu.
Ova tidak menjelaskan secara pasti alasan pengunduran dirinya. "Saya sangat berterima kasih atas dukungan staf dan rekan-rekan saya di DPR dan Senat. Saya juga memberikan apresiasi kepada Perdana Menteri dan anggota kabinetnya."
Harper yang disebut akan mendemosi Ova dalam reshuffle kabinet Kanada memuji kerja menterinya tersebut.
"Lewat kepemimpinan Bev, Kanada sukses lebih cepat dari jadwal untuk menggandakan bantuan untuk Afrika. Kami sangat bangga dengan hal itu," ujar Harper.
Oda mendapat kecaman dari kelompok oposisi setelah dia meningkatkan kamar hotelnya dari bintang lima menjadi kelas yang lebih mahal saat berada di London untuk menghadiri sebuah konferensi pada tahun lalu. Pengeluarannya selama di London antara lain adalah biaya sewa limousine sebesar US$3 ribu (sekitar Rp28 juta). Namun, yang paling mendapat sorotan adalah biaya es jeruk sebesar Rp150 ribu. (Reuters/OL-12)
Ova dalam keterangan resmi yang dilansir Selasa (3/7) mengatakan dirinya telah memberikan surat pengunduran dirinya kepada Perdana Menteri Stephen Harper sejak dua pekan lalu.
Ova tidak menjelaskan secara pasti alasan pengunduran dirinya. "Saya sangat berterima kasih atas dukungan staf dan rekan-rekan saya di DPR dan Senat. Saya juga memberikan apresiasi kepada Perdana Menteri dan anggota kabinetnya."
Harper yang disebut akan mendemosi Ova dalam reshuffle kabinet Kanada memuji kerja menterinya tersebut.
"Lewat kepemimpinan Bev, Kanada sukses lebih cepat dari jadwal untuk menggandakan bantuan untuk Afrika. Kami sangat bangga dengan hal itu," ujar Harper.
Oda mendapat kecaman dari kelompok oposisi setelah dia meningkatkan kamar hotelnya dari bintang lima menjadi kelas yang lebih mahal saat berada di London untuk menghadiri sebuah konferensi pada tahun lalu. Pengeluarannya selama di London antara lain adalah biaya sewa limousine sebesar US$3 ribu (sekitar Rp28 juta). Namun, yang paling mendapat sorotan adalah biaya es jeruk sebesar Rp150 ribu. (Reuters/OL-12)
Postingan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar