Perlahan, perburuan kontingen Sumbar memburu pundi-pundi 12 medali emas PON XVIII Riau 2012 terus bertambah. Setelah mengoleksi dua medali emas lewat Patrisia Yosita Hapsari (renang) dan Iwan Samurai (binaraga), kemarin (12/2) bertambah dua keping emas lagi. Pahlawan olahraga itu dipersembahkan atlet renang dan karate.
Dengan tambahan dua emas tersebut, posisi Sumbar terdongkrak dua undukan, menjadi peringkat 14. Total medali Sumbar 4 emas, dua perak dan 10 perunggu. Sementara posisi lima besar masih ditempati Jabar dengan 32 emas, 28 perak, dan 35 perunggu. Disusul Jatim (23 emas, 33 perak, 33 perunggu), DKI Jakarta (29 emas, 33 perak, 30 perunggu), Jateng (17 emas, 19 perak, 21 perunggu), dan tuan rumah Riau (17 emas, 11 perak, 13 perunggu). Selengkapnya lihat klasemen.
Yosita makin memantapkan diri sebagai perenang nomor satu Sumbar. Perenang asal Ambacang Swimming Club (ASC) Padang itu, merebut medali emas lewat kayuhannya di nomor 200 meter gaya bebas putri. Emas tersebut sumbangan kedua bagi perenang yang ditangani pelatih bertangan dingin Andre Mardian itu. Dua hari sebelumnya, Yosita juga keluar sebagai yang terbaik di nomor 100 meter gaya bebas putri.
Dengan dua emas tersebut, Yosita sudah melebihi target yang ditetapkan KONI Sumbar kepadanya. Dia pun masih memiliki kesempatan merebut medali pada nomor 50 meter gaya bebas putri. “Di atas kertas, Yosita memang diunggulkan meraih medali emas di nomor 50 meter. Tergantung kesiapan mental perenang,” ungkap Ketua Umum ASC, S Budi Syukur dan Ketua Umum PRSI Sumbar, Agus Boing Nurbiantoro di sela-sela pengalungan medali.
Pada final nomor 200 meter gaya bebas putri tersebut, Yosita mencatat waktu 02.05.40 menit. Hasil itu sekaligus memecahkan rekor baru PON atas nama Meitri W Pangestu asal DKI Jakarta sejak tahun 1993 lalu. Sebelumnya, ia juga meraih emas di nomor 100 meter gaya bebas putri, sekaligus memecahkan rekor PON. Patrisia dibayangi dua perenang Jawa Barat, Raisa Kania Dewi dan Raina Saumi.
Di cabang karate, karateka Sumbar juga mampu merengkuh medali emas saat berlaga di GOR Tri Buana Pekanbaru, Kamis sore (13/9). Medali yang paling dincar para atlet se-Indonesia itu, dipersembahkan Martinel Prihastuti pada nomor kumite perorangan putri kelas-50 kg. Di final, karateka 24 tahun itu mengalahkan karateka putri asal DKI Jakarta, Lita M. Di semifinal, Martinel menumbangkan karateka asal Riau dengan skor telak 7-0. “Emas ini saya persembahkan untuk mama dan seluruh masyarakat Sumbar. Terima kasih atas dukungannya,” ujarnya.
Apa yang diraih Martinel berbanding terbalik dengan juniornya Tiara Puja Kusama yang turun pada nomor kumite -55 kg. Tiara mesti mengakui keunggulan karateka asal Jabar yang mengalahkannya 4-3 pada babak penyisihan I.
“Tiara punya potensi. Saya yakin empat tahun mendatang dia akan menjadi karateka yang matang. Potensi Tiara masih bisa dimaksimalkan karena masih muda,” tutur pelatih kepala karateka PON Sumbar, Henddy Adrian Luthan.
Agung Relipratama juga harus mengakui keunggulan karateka asal Jabar Syarif pada nomor kumite perorangan putra kelas -60 kg. Dengan demikian, cabang karateka ini Sumbar hanya menyisakan satu nomor lagi untuk harapan memperoleh medali. Yakni pada nomor kumite beregu.
Di cabang gulat, Sumbar menambah perolehan medali perunggu. Medali tersebut dipersembahkan pegulat Doski Samad yang turun di kelas 50 kg gaya grego. Doski mengalahkan pegulat Sumatera Utara dengan skor 3-1. “Itu sudah hasil maksimal Doski. Dari cabang gulat, Sumbar masih berharap emas dari Feri Anwar dan Suwandi yang akan bertanding besok,” kata pelatih gulat Ediswal.
Kemarin, cabang atletik juga memberi tambahan perunggu bagi kontingen Sumbar. Dua perunggu itu, satu disumbangkan pelari Aprilia Kartina yang turun pada final nomor 1.500 meter. Dia mencatat waktu 4.42.58 detik. Kepingan emas pada nomor ini diraih Rini Budiarti dari DKI Jakarta dengan catatan waktu 4.34.33. Sedangkan perak direbut Afriana Paijo (NTT) yang finis dengan catatan waktu 4.42.27.
Satu perunggu lain didapat dari nomor lompat tinggi atas nama Rengga Husada, dengan tinggi lompatan 1.99 meter. Emas pada nomor ini diraih Andre Darmawan Darmawan (DKI Jakarta) 2.15 meter. Sedangkan perak didapat Syahrial (Aceh) dengan lompatan 2,06 meter. Takraw pun tak mau ketinggalan menyumbang satu perunggu.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar