KOMPAS/WISNU WIDIANTOROWakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama saat ruangan serves di Komplek Balaikota, Jakarta Pusat, Rabu (17/10/2012). Aktivitas yang juga dilakukan di semua lantai di Komplek Balaikota tersebut untuk mengunjungi pegawai yang berkantor di gedung itu.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kembali mengeluarkan pernyataan kontroversial. Pernyataannya kali ini ditujukan pada internal Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menurutnya kelebihan pegawai yang tak kompeten.
"Kita kelebihan orang yang tidak kita butuhkan, tapi justru kita kekurangan orang di sektor tertentu," kata Basuki saat ditemui seusai menghadiri upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-41 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) di Silang Monas, Kamis (29/11/2012).
Ia mengungkapkan, berlebihnya jumlah pegawai yang tak kompeten disebabkan karena proses seleksi yang buruk di masa sebelumnya. Semua proses penyaringan tidak dilakukan berdasarkan latar belakang kompetensi, tetapi hanya sebatas syarat memenuhi kotak organisasi.
Untuk itu, ia bertekad membenahi proses penyaringan pegawai berdasarkan kompetensi dan kajian kebutuhan pegawai berdasarkan tugas. Termasuk di dalamnya menambah tugas pokok dan fungsi (tupoksi) dari level kelurahan.
Rencananya, untuk menyajikan proses seleksi pegawai yang lebih baik, pihaknya akan menggandeng Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) untuk ikut andil di dalamnya. Dengan cara ini, Basuki berharap semua pegawai di jajaran Pemprov DKI dapat bekerja sesuai tugas dan kompetensinya.
"Karena DKI belum pernah mengkaji kebutuhan orang berdasarkan tugas. Ini yang akan kita bereskan mulai tahun depan. Jangan ada satu orang kerja setengah mati, yang lain malah cuek," ujarnya
sumber
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar