Halim bersama istrinya Siska, warga Gunung Medan, Kecamatan Sitiung, Dharmasraya, ditemukan jadi mayat oleh masyarakat setempat tak jauh dari rumahnya, Rabu (28/11). Penemuan mayat ini membuat warga gempar.
Sampai pagi Rabu datang, belum juga timbul inisiatif keluarga se rumah untuk mencari korban. Tengah hari, karena tidak tega melihat anak korban yang masih bayi menangis terus, akhirnya salah seorang keluarganya menyampaikan kepada sanak saudara mereka yang berada di Gunung Medan.Pasangan muda ini berangkat hendak berbelanja kebutuhan harian ke kompleks pertokoan Umega di Gunung Medan, Rabu (27/11) seusai maghrib. Untuk jarak sejauh 3 Km itu, mereka memakai motor.
Tapi sampai Rabu siang, tak kunjung pulang. Putih mata melihat ke kiri dan ke kanan, sia-sia belaka. Di rumah, bayinya yang erat menyusu, menangis terus. Tangisnya kian lama kian memilukan hati.
Lalu kemana suami istri ini? Telah jadi mayat, diduga jadi korban tabrak lari. Maklum Jalan Lintas Sumatra, mobil dan motor melaju secepat kilat. Sekejap saja, lenyap di ujung jalan. Motornya ditemukan sudah tak punya ban. Siapa yang mencurinya? Polisi masih melacaknya.
Dari informasi yang dihimpun Singgalang di Tempat Kejadian Perkara (TKP), pasangan suami istri (pasutri) tersebut, Selasa sore pergi berbelanja ke sebuah toko Gunung Medan. Tapi mereka tak pulang-pulang, sementara bayinya di rumah menangis minta disusukan.
Mendapat informasi semua keluarganya di Gunung Medan langsung menghubungi keluarga yang lain. Namun tak satupun yang mengetahui keberadaan pasutri ini.
Akhirnya, keluarga memutuskan untuk menyisir sepanjang Jalan Lintas Sumatra, dari kediamannya menuju rumah makan Umega dengan berjalan kaki. Begitu bergerak, berkisar 50 meter, salah seorang anggota keluarganya Syahrial, yang juga ketua Pemuda Kenagarian Gunung Medan berteriak sejadi-jadinya, karena melihat adiknya sudah tidak bernyawa lagi di dalam semak-semak di pinggir jalan. Kontan saja, keluarga dan masyarakat langsung menuju arah yang ditunjuknya.
Ditemukan tidak bernyawa lagi, warga langsung melaporkan kepada pihak kepolisian Dharmasraya. Mendapat informasi, jajaran Polres Dharmasraya, terutama anggota Lantas, dan Reskrim langsung menuju TKP. Selanjutnya mayat pasangan pasutri ini dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sungai Dareh untuk diotopsi.
Kapolres Dharmasraya AKBP Chairul Aziz. didampingi Kasat Reskrim IPTU Lazuardi, menyebutkan mayat ditemukan di pinggir Jalan Lintas Sumatra tepatnya Jorong Bunga Tanjung, Kenagarian Gunung Medan, Kecamatan Sitiung.
Dugaan sementara pasangan suami istri ini, merupakan korban tabrak lari. Sedangkan kasus tersebut, dalam proses penyidikan Polres Dharmasraya.
Akhirnya, keluarga memutuskan untuk menyisir sepanjang Jalan Lintas Sumatra, dari kediamannya menuju rumah makan Umega dengan berjalan kaki. Begitu bergerak, berkisar 50 meter, salah seorang anggota keluarganya Syahrial, yang juga ketua Pemuda Kenagarian Gunung Medan berteriak sejadi-jadinya, karena melihat adiknya sudah tidak bernyawa lagi di dalam semak-semak di pinggir jalan. Kontan saja, keluarga dan masyarakat langsung menuju arah yang ditunjuknya.
Ditemukan tidak bernyawa lagi, warga langsung melaporkan kepada pihak kepolisian Dharmasraya. Mendapat informasi, jajaran Polres Dharmasraya, terutama anggota Lantas, dan Reskrim langsung menuju TKP. Selanjutnya mayat pasangan pasutri ini dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sungai Dareh untuk diotopsi.
Kapolres Dharmasraya AKBP Chairul Aziz. didampingi Kasat Reskrim IPTU Lazuardi, menyebutkan mayat ditemukan di pinggir Jalan Lintas Sumatra tepatnya Jorong Bunga Tanjung, Kenagarian Gunung Medan, Kecamatan Sitiung.
Dugaan sementara pasangan suami istri ini, merupakan korban tabrak lari. Sedangkan kasus tersebut, dalam proses penyidikan Polres Dharmasraya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar