India dilarang ikut serta dalam Olimpiade berikutnya akibat dugaan skandal korupsi.
Komita Olimpiade Internasional (IOC) mengumumkan keputusan itu menjelang pemilihan pengurus Asosiasi Olimpiade India (IOA).
Pasalnya, sejumlah pejabat yang diduga terlibat korupsi hendak ditunjuk sebagai pengurus baru asosiasi hari ini.
"Proses pemilihan telah tercemar sejak awal," kata pejabat IOC Pere Miro.
Dalam Olimpiade London, India merebut enam medali.
Dua pejabat yang akan dipilih diduga kuat terlibat korupsi saat Delhi menjadi tuan rumah Commonwealth Games 2010.
Lalit Bhanot, yang ditahan selama 11 bulan tahun lalu karena tuduhan korupsi tersebut, akan dipilih sebagai sekretaris jenderal.
Abhay Singh Chautala yang diperkirakan akan menjadi presiden baru dan terkait erat dengan mantan presiden sebelumnya Suresh Kalmadi juga dalam status pembebasan bersyarat karena kasus yang sama.
IOC juga akan menghentikan dana bantuan untuk IOA dan tidak ada pejabat India yang diizinkan menghadiri pertemuan Olimpiade.
"Mereka tidak layak terpilih dan jika mereka tetap melaksanakannya, kepengurusan itu tidak akan diakui," kata Miro, yang bertanggungjawab mengurus hubungan IOC dengan komite Olimpiade nasional.
"Hal ini dikarenakan bagian ini sangat bermasalah, terlalu banyak campur tangan, banyak peraturan pemerintah dan interpretasi yang buruk akan status IOA."
Namun Chautala bersikeras larangan itu "salah dan sangat unilateral."
"Kami akan datang ke IOC dan menjelaskan situasi yang sebenarnya serta detil pemilihan. Larangan itu benar-benar menusuk kami," kata dia.
Sedangkan satu-satunya peraih medali emas Olimpiade India Abhinav Bindra yakin IOA layak mendapat hukuman itu.
"Selamat tinggal IOA, semoga kita berjumpa kembali dan anda lebih bersih"" kata Bindra, yang meraih medali emas Beijing 2008 untuk cabang senapan angin 10m putra di Twitter.
sumber
Komita Olimpiade Internasional (IOC) mengumumkan keputusan itu menjelang pemilihan pengurus Asosiasi Olimpiade India (IOA).
Pasalnya, sejumlah pejabat yang diduga terlibat korupsi hendak ditunjuk sebagai pengurus baru asosiasi hari ini.
"Proses pemilihan telah tercemar sejak awal," kata pejabat IOC Pere Miro.
Dalam Olimpiade London, India merebut enam medali.
Dua pejabat yang akan dipilih diduga kuat terlibat korupsi saat Delhi menjadi tuan rumah Commonwealth Games 2010.
Lalit Bhanot, yang ditahan selama 11 bulan tahun lalu karena tuduhan korupsi tersebut, akan dipilih sebagai sekretaris jenderal.
Abhay Singh Chautala yang diperkirakan akan menjadi presiden baru dan terkait erat dengan mantan presiden sebelumnya Suresh Kalmadi juga dalam status pembebasan bersyarat karena kasus yang sama.
IOC juga akan menghentikan dana bantuan untuk IOA dan tidak ada pejabat India yang diizinkan menghadiri pertemuan Olimpiade.
"Mereka tidak layak terpilih dan jika mereka tetap melaksanakannya, kepengurusan itu tidak akan diakui," kata Miro, yang bertanggungjawab mengurus hubungan IOC dengan komite Olimpiade nasional.
"Hal ini dikarenakan bagian ini sangat bermasalah, terlalu banyak campur tangan, banyak peraturan pemerintah dan interpretasi yang buruk akan status IOA."
Namun Chautala bersikeras larangan itu "salah dan sangat unilateral."
"Kami akan datang ke IOC dan menjelaskan situasi yang sebenarnya serta detil pemilihan. Larangan itu benar-benar menusuk kami," kata dia.
Sedangkan satu-satunya peraih medali emas Olimpiade India Abhinav Bindra yakin IOA layak mendapat hukuman itu.
"Selamat tinggal IOA, semoga kita berjumpa kembali dan anda lebih bersih"" kata Bindra, yang meraih medali emas Beijing 2008 untuk cabang senapan angin 10m putra di Twitter.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar