Jakarta - Istri mendiang Diego Mendieta, Valeria, angkat bicara mengomentari kisah pilu sang suami yang meninggal dunia setelah gajinya selama berbulan-bulan tak dibayarkan klub Persis Solo.
Mendieta meninggal dunia di RS dr. Moewardi, Solo, Senin (3/12/2012) malam pukul 23.30 WIB, karena sakit. Menurut keterangan dokter, ia terinveksi virus yang menyebar ke seluruh bagian tubuh, bahkan hingga ke bagian mata dan otaknya. Ia juga terserang jamur candidiasis di bagian tenggorokan hingga saluran pencernaan, serta positif menderita demam berdarah.
Yang memilukan, mantan penyerang Persitara dan Persis Solo ISL berpaspor Paraguay itu sempat dirawat di dua rumah sakit lain dan kontrakannya, namun tak punya biaya yang cukup untuk pengobatan. Pasalnya, gajinya selama empat bulan, sekitar Rp 100 juta lebih, belum dibayarkan Persis sampai akhirnya maut menjemput.
"Ia praktis ditelantarkan, satu-satunya bantuan yang ia terima adalah dari tiga kenalan asal Paraguay, tak ada lagi selain itu," ujar Valeria sedih, dalam wawancara kepada Radio Cardinal di Asuncion, Paraguay, yang dilansir Reuters.
Valeria lantas menuturkan bahwa sang suami tercinta juga pernah menghubunginya setelah mulai mengidap sakit. "Ia bilang, 'Dokter di sini belum tahu apa yang aku derita. Beri aku waktu dua hari, aku akan membaik'," kenang Valeria menirukan kata-kata Mendieta, seperti dikutip Paraguay.com.
Kabar meninggalnya Mendieta juga telah sampai ke markas asosiasi pemain profesional internasional atau The Federation Internationale des Associations de Footballeurs Professionnels (FIFPro), yang berencanamelaporkan kasus ini ke FIFA.
Sementara itu, Persis Solo sendiri sudah berjanji akan segera melunasi gaji mendiang Mendieta, kendatipun Persis sendiri sebenarnya sudah dibubarkan setelah merampungkan kompetisi Divisi Utama musim lalu.
sumber
Mendieta meninggal dunia di RS dr. Moewardi, Solo, Senin (3/12/2012) malam pukul 23.30 WIB, karena sakit. Menurut keterangan dokter, ia terinveksi virus yang menyebar ke seluruh bagian tubuh, bahkan hingga ke bagian mata dan otaknya. Ia juga terserang jamur candidiasis di bagian tenggorokan hingga saluran pencernaan, serta positif menderita demam berdarah.
Yang memilukan, mantan penyerang Persitara dan Persis Solo ISL berpaspor Paraguay itu sempat dirawat di dua rumah sakit lain dan kontrakannya, namun tak punya biaya yang cukup untuk pengobatan. Pasalnya, gajinya selama empat bulan, sekitar Rp 100 juta lebih, belum dibayarkan Persis sampai akhirnya maut menjemput.
"Ia praktis ditelantarkan, satu-satunya bantuan yang ia terima adalah dari tiga kenalan asal Paraguay, tak ada lagi selain itu," ujar Valeria sedih, dalam wawancara kepada Radio Cardinal di Asuncion, Paraguay, yang dilansir Reuters.
Valeria lantas menuturkan bahwa sang suami tercinta juga pernah menghubunginya setelah mulai mengidap sakit. "Ia bilang, 'Dokter di sini belum tahu apa yang aku derita. Beri aku waktu dua hari, aku akan membaik'," kenang Valeria menirukan kata-kata Mendieta, seperti dikutip Paraguay.com.
Kabar meninggalnya Mendieta juga telah sampai ke markas asosiasi pemain profesional internasional atau The Federation Internationale des Associations de Footballeurs Professionnels (FIFPro), yang berencanamelaporkan kasus ini ke FIFA.
Sementara itu, Persis Solo sendiri sudah berjanji akan segera melunasi gaji mendiang Mendieta, kendatipun Persis sendiri sebenarnya sudah dibubarkan setelah merampungkan kompetisi Divisi Utama musim lalu.
sumber
Postingan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar