Jakarta - Meski batik terkenal sebagai kain tradisional asli Indonesia, tetapi keberadaannya di tanah air tidak sepenuhnya merupakan karya anak bangsa. Terdapat sejumlah kain batik dan produk jadi batik yang berasal dari China.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip detikFinance, Rabu (20/2/2013), tercatat sebanyak 1.037 ton produk batik yang masuk dari China ke Indonesia dengan nilai US$ 30 juta, atau sekitar Rp 285 miliar sepanjang 2012 lalu.
Impor terbesar adalah untuk jenis kain tenun dicetak batik yaitu sebanyak 677,4 ton dengan nilai US$ 23,3 juta, dan kain tenun yang dicetak dengan proses batik sebanyak 199,2 ton dengan nilai US$ 1,8 juta pada 2012 lalu.
Masuknya impor produk batik ini terbesar terjadi pada Juli 2012 yaitu sebanyak 106,7 ton dengan nilai US$ 3,6 juta, dan pada Desember 2012 sebanyak 87,4 ton dengan nilai US$ 3 juta.
Selain jenis kain batik, ada juga beberapa bentuk barang jadi seperti jaket, blazer, celana, baju untuk perempuan dan laki-laki, serta sapu tangan, syal, scarve, dan dasi dari proses batik.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip detikFinance, Rabu (20/2/2013), tercatat sebanyak 1.037 ton produk batik yang masuk dari China ke Indonesia dengan nilai US$ 30 juta, atau sekitar Rp 285 miliar sepanjang 2012 lalu.
Impor terbesar adalah untuk jenis kain tenun dicetak batik yaitu sebanyak 677,4 ton dengan nilai US$ 23,3 juta, dan kain tenun yang dicetak dengan proses batik sebanyak 199,2 ton dengan nilai US$ 1,8 juta pada 2012 lalu.
Masuknya impor produk batik ini terbesar terjadi pada Juli 2012 yaitu sebanyak 106,7 ton dengan nilai US$ 3,6 juta, dan pada Desember 2012 sebanyak 87,4 ton dengan nilai US$ 3 juta.
Selain jenis kain batik, ada juga beberapa bentuk barang jadi seperti jaket, blazer, celana, baju untuk perempuan dan laki-laki, serta sapu tangan, syal, scarve, dan dasi dari proses batik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar