Kejuaraan nasional berkuda Minang Derby 2013 memperebutkan Piala Tiga Mahkota Seri II di Pulomas Jakarta Timur berlangsung me riah dan sukses, Minggu (5/5).
Ribuan penonton menyaksikan, termasuk urang awak di perantauan. Sebanyak 125 kuda ikut ambil bagian, dihadiri Wakil Gubernur, Muslim Kasim, Walikota Bukittinggi Ismet Amzis dan undangan lainnya.
Muslim Kasim saat pembukaan menyatakan, pacuan kuda merupakan alek nagari, bahkan menjadi kebiasaan turun-temurun di Sumatra Barat.
Menurut Muslim Kasim, pemerintah provisi akan selalu mendukung ajang pacuan kuda tersebut, baik tingkat lokal dan nasional. Sebab olahraga itu merupakan multi efek dalam memajukan pariwisata. “Orang akan berbondong-bondong menyaksikannya, bahkan menjadi ajang promosi daerah,” kata Muslim Kasim.
Wagub berkeinginan mem buat gelanggang pacu kuda baru kendati sudah ada di Sawahlunto. Semakin banyak gelanggang di Sumatra Barat, semakin terbuka kesempatan melaksanakan berbagai kejuaraan.
Pada puncak Minang Derby, diperebutkan piala bergilir Gubernur Sumatra Barat dengan lomba yang jarak tempuhnya 1.600 meter kelas III tahun Derby dengan total hadiah Rp120 juta.
Lomba itu diikuti 12 kuda terbaik di tanah air, menjadi juara adalah Red Silenos dari Maluku Utara milik Syhafa Mus dengan Joki S.Dedi.
Di kelas 800 meter memperebutkan piala Bupati Tanah Datar dengan juaranya masing-masing Ratu Wonoharjo Kalsel, Spartacus Jatang, Menepede Malut.
Sementara Piala Wako Sawahlunto jarak tempuh 1.600 meter dengan hadiah Rp20 juta, adalah Taji Mslela Jabar, Saliva Gold Jatang, Voddo Malut.
Piala Ketua HBT Padang yang diserahkan Wakil Pemimpin Umum Singgalang, Darlis Sofyan juaranya, Yoker Kalsel, Anemoi Jatim, Dewi Anugra Jatim. Kelas itu dengan jarak tempuh 1.000 meter dengan hadiah total Rp15 juta.
Muslim Kasim saat pembukaan menyatakan, pacuan kuda merupakan alek nagari, bahkan menjadi kebiasaan turun-temurun di Sumatra Barat.
Menurut Muslim Kasim, pemerintah provisi akan selalu mendukung ajang pacuan kuda tersebut, baik tingkat lokal dan nasional. Sebab olahraga itu merupakan multi efek dalam memajukan pariwisata. “Orang akan berbondong-bondong menyaksikannya, bahkan menjadi ajang promosi daerah,” kata Muslim Kasim.
Wagub berkeinginan mem buat gelanggang pacu kuda baru kendati sudah ada di Sawahlunto. Semakin banyak gelanggang di Sumatra Barat, semakin terbuka kesempatan melaksanakan berbagai kejuaraan.
Pada puncak Minang Derby, diperebutkan piala bergilir Gubernur Sumatra Barat dengan lomba yang jarak tempuhnya 1.600 meter kelas III tahun Derby dengan total hadiah Rp120 juta.
Lomba itu diikuti 12 kuda terbaik di tanah air, menjadi juara adalah Red Silenos dari Maluku Utara milik Syhafa Mus dengan Joki S.Dedi.
Di kelas 800 meter memperebutkan piala Bupati Tanah Datar dengan juaranya masing-masing Ratu Wonoharjo Kalsel, Spartacus Jatang, Menepede Malut.
Sementara Piala Wako Sawahlunto jarak tempuh 1.600 meter dengan hadiah Rp20 juta, adalah Taji Mslela Jabar, Saliva Gold Jatang, Voddo Malut.
Piala Ketua HBT Padang yang diserahkan Wakil Pemimpin Umum Singgalang, Darlis Sofyan juaranya, Yoker Kalsel, Anemoi Jatim, Dewi Anugra Jatim. Kelas itu dengan jarak tempuh 1.000 meter dengan hadiah total Rp15 juta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar